blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto naik kuda pada sedekah laut dan bumi di Desa Tanggulangin Kecamatan KLirong Minggu (7/8( sore.(Foto:SB/Dinas Kominfo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID)- Setelah terhenti karena Pandemi Covid-19, warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kebumen, Minggu (7/8) sore kembali menggelar sedekah laut dan bumi.

Masyarakat desa di pantai selatan Kebumen pun tumpah ruah memadati Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanggulangin, guna mengikuti tradisi sedekah laut dan sedekah bumi. Tradisi masyarakat Jawa ini kembali diadakan setelah dua tahun lamanya sempat terhenti karena pandemi Covid-19.

Sedekah laut dan bumi dimulai dari Balai Desa Tanggulangin, dengan arak-arakan gunungan berupa hasil bumi sayur-sayuran serta kepala kerbau, ayam ingkung dan nasi kuning yang selanjutnya akan dilarung ke laut melalui muara Kali Ratu.

blank
Warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kebumen, melarung hasil bumi berupa sayuran dan buah pada sedekah bumi Minggu (7/8) sore.(Foto:SB/Dinas Kominfo)

Lebih seru lagi, arak-arakan dibarengi dengan iring-iringan kuda joget. Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama Kades Tangulangin Muhammad Kasimin dan jajaran Forkompimda turut serta menaiki kuda joge diarak dari Balai Desa sampai ke TPI Tanggulangin.

Menjaga Tradisi dan Kearifan Lokal

“Alhamdulillah sedekah laut dan bumi tahun ini bisa kembali diadakan. Ini cukup meriah, masyarakat semua pada kumpul ke sini untuk nguri-nguri budaya. Menjaga tradisi kearifan lokal nenek moyang,” ujar Bupati Arif Sugiyanto.

Di bulan Muharam ini banyak masyarakat Jawa yang mengadakan Sedekah Laut, terutama di sepanjang wilayah Pantai Selatan. Menurut Bupati, kegiatan semacam ini sangat bagus, selain untuk menjaga budaya, juga bisa memberikan multi efek berupa perputaran ekonomi.

“Jadi ini bukan hanya menjaga budaya, tapi lebib dari itu, ini juga bisa menggerakan ekonomi masyarakat. Dengan berkumpul seperti ini masyarakat bisa memanfaatkan untuk berjualan. Karena itu, ini perlu terus dilestarikan,”imbuh Aruf Sugiyanto.

Bupati juga meminta agar masyarakat melaksanakan vaksin booster atau vaksin dosis tiga. Sebab, dengan begitu masyarakat bisa lebih bebas melalukan akfivitas. Karena vaksin ke tiga juga menjadi syarat berpergian jauh.

Komper Wardopo