blank
Ganjar menyampaikan pesan damai di acara penutupan Minnonite World Conference (MWC) ke-17, di Holy Stadium, Marina, Semarang, Minggu (10/7/2022). Foto: humas

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membacakan pesan damai dari Indonesia untuk dunia. Selain pesan damai, Ganjar juga menyampaikan kecemasannya, terkait kondisi dunia yang saat ini banyak terjadi tindak kekerasan, termasuk perang antarnegara yang tak kunjung usai.

Pesan itu dibacakan dalam penutupan Minnonite World Conference (MWC) ke-17, di Holy Stadium, Marina, Semarang Minggu (10/7/2022). Di hadapan perwakilan dari 58 negara itu, Ganjar berpesan, agar pesan damai dan hasil konferensi disampaikan kepada seluruh masyarakat di masing-masing negara.

”Di Mennonite ini banyak sekali negara yang hadir, dan tentu saja ini momentum untuk kita sampaikan pesan perdamaian. Saya kira dari komunitas Mennonite sendiri, ke mana-mana selalu membawa pesan damai itu,” kata Ganjar, yang ditemui usai membacakan pesannya.

BACA JUGA: Chico, Putra Papua Juara di Malaysia

Dia berharap, dari acara yang digelar sejak 5 Juli 2022 itu, akan memunculkan perenungan dan rekomendasi, terkait hubungan antarnegara yang jauh lebih baik. Juga di dalamnya, hubungan manusia-manusia yang lebih baik.

”Sehingga setelah pertemuan di Semarang, mereka pulang membawakan pesan ini, dan dari Indonesia sudah membuktikan ke dunia, bahwa Presiden Jokowi pergi ke daerah-daerah konflik dan kemudian beberapa menteri luar negeri sekarang sedang berkumpul di Indonesia, kita mencoba dengan berbagai daya upaya agar perdamaian dunia ini terjaga,” ujarnya.

Menyebarkan pesan perdamaian, lanjut Ganjar, merupakan gerakan yang harus dilakukan bersama-sama. Seluruh komunitas masyarakat dan organisasi termasuk Mennonite, menjadi penting untuk berkontribusi.

BACA JUGA: Semangat Berbagi Harus Terus Dihidupkan

Apabila pesan perdamaian itu sampai kepada seluruh masyarakat dunia, diharapkan tidak ada lagi perang seperti yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina saat ini.

”Kalau perang ini terus berlanjut, sekarang ekonomi morat-marit, makan morat-marit, energi morat-marit, dan semua hanya saling menuding. Sekarang kelaparan sudah terjadi, negara-negara sudah ada beberapa yang tutup, karena tidak ada energi,” jelasnya.

Kondisi dunia yang sedang tidak menentu ini, membuat Ganjar cemas akan masa depan dunia. Terlebih, dampak dari peperangan itu juga menimbulkan masalah bagi sejumlah negara. Maka dari itu, pesan perdamaian yang disampaikan secara masif, akan membuka titik terang masa depan negara-negara di dunia.

BACA JUGA: Ganjar Salat Idul Adha dan Serahkan Hewan Kurban di Simpang Lima Semarang

”Apakah yang seperti ini mau dibiarkan saja, tentu saja tidak. Dalam kesempatan ini, saya titip pesan, agar mereka juga menyampaikan kepada masyarakatnya, kepada pemerintahnya yang ada di negara masing-masing, terkait pesan damai ini,” ungkap Ganjar.

Sementara di dalam pesan yang dia bacakan di hadapan perwakilan berbagai negara itu, Ganjar sempat menyinggung kecemasannya selama kerja bareng di pemerintahan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terutama terkait langkah berani Jokowi untuk mengunjungi sejumlah daerah konflik.

”Selama bertahun-tahun saya bekerja bareng dengan Presiden Joko Widodo, saya tidak merasa cemas, kecuali beberapa waktu lalu, saat beliau mengunjungi Ukraina dan Rusia. Tapi di antara kecemasan itu, ada juga kebanggaan karena secara konkret menjadi penengah untuk kedua negara berdamai,” ungkap Ganjar.

Riyan