blank
Sinawang Weton Kamis Pon, Neptu Sang Proklamator Bung Karno : Karismatik!!

KABUPATEN SEMARANG (SUARABARU.ID) – Alunan suara gamelan mengiringi pelaksanaan upacara wiwitan yang dihadiri langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kampung Wisata Dewi Sri, Lodji Londo, Bergas Lor, Kabupaten Semarang, Selasa (28/6).

Upacara wiwitan adalah ritual persembahan tradisional masyarakat Jawa yang dilakukan sebelum panen padi dilakukan. Kegiatan ini menjadi tak biasa karena hamparan padi yang ditanam, dilukis sosok Proklamator, Ir. Soekarno dengan tulisan Vivere Pericoloso.

Vivere Pericoloso adalah ungkapan dari Bahasa Italia yang dipopulerkan Bung Karno tahun 1964 sebagai judul pidato kenegaraan pada peringatan HUT Ke-19 RI.

blank
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo berdialog dengan petani saat menghadiri Bulan Bung Karno di Kampung Wisata Dewi Sri, Lodji Londo, Bergas Lor, Kabupaten Semarang, Selasa (28/6).

Penggagas acara, Sidik Gunawan, menuturkan proses ‘melukis’ Bung Karno di sawah tersebut dimulai sejak sebulan yang lalu, tepatnya 22 Mei. Selama melukis, Sidiq mengaku dibantu oleh berbagai kelompok. Tak hanya masyarakat kampung wisata tetapi juga mahasiswa.

“Sebenarnya belum begitu sempurna, dua minggu baru mulai rapat dan terlihat jelas,” kata Sidiq menuturkan.

Ganjar mengapresiasi masyarakat Kampung Wisata Gemar Dewi Sri yang melukis sosok Bung Karno di sawahnya. Selain dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, karyanya itu juga jadi jujukan wisata di kampungnya.

“Di bulan Bung Karno ini kita persembahkan sebuah karya dari masyarakat dari aktivis dari petani yang bisa membuat lansekap dari Padi, tanaman pangan yang kita butuhkan sehari-hari menjadi satu bentuk artistik dengan wajah Bung Karno,” kata Ganjar.

Ditemui usai acara, Ganjar tampak begitu bangga dengan keterlibatan seluruh komponen masyarakat untuk memperingati Bulan Pancasila sekaligus Bulan Bung Karno. Beragam kegiatan sejak awal bulan dilakukan.

“Ada lomba pidato, lomba desain, kemarin ada yang nari dan ada juga yang haul. Lalu bikin konser, hari ini diakhiri dengan ada satu desain panjang sekali waktunya butuh lama, saya kira sudah sebulan lebih mereka menyiapkan itu,” kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, karya lansekap ini adalah wujud ekspresi masyarakat dalam memperingati sekaligus menghormati jasa Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan.

“Sebuah karya yang dipersembahkan dan barangkali tidak memikirkan, bahwa kelompok tani desa wisata dan masyarakat itu juga punya satu imajinasi satu ekspresi dalam rangka perayaan bulan bung karno dan ini diwujudkan dalam bentuk karya yang luar biasa,” ujarnya.
[20.14, 28/6/2022] Solikun: Berdiri Tegap Nyanyikan Indonesia Raya, Petani Di Bergas Lor Curi Perhatian Ganjar

KUBUPATEN SEMARANG – Ada perisriwa tak terduga pada Peringatan Bulan Soekarno di Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (28/6/2022). Seorang petani di sawah, seberang lokasi acara terlihat berdiri tegak sempurna saat sesi menyanyikan lagu Indonesia Raya, di pembuka acara.

Ternyata, diam-diam aksinya itu diperhatikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang berada di atas panggung. Lantas, usai Indonesia Raya, petani bernama Jumani dipanggil untuk naik ke atas panggung.

“Jarang sekali ada petani berdiri tegap sempurna saat menyanyi Indonesia Raya. Sini, Pak,” panggil Ganjar.

Jumani pun bergegas berlari menuju panggung, yang berjarak sekitar 300 meter. Ia bersemangat melintasi area persawahan yang ditumbuhi padi.

“Tadi saya lihat berdiri tegap sempurna saat menyanyi Indonesia Raya, kenapa?” tanya orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Jumani yang masih bertopi besar itu dengan tegas menjawab, jika ia sangat suka mendengar lagu Indonesia Raya, sebagai lagu kebangsaan.

“Karena saya suka lagu Indonesia Raya, dan lagu ini, lagu kebangsaan. Apalagi saya lihat ada yang mengibarkan bendera merah putih,” terang Jumani.

Ganjar yang terkesan dengan sikap dan jawaban itu, akhirnya menawari hadiah kepada Jumani. Dan, Jumani meminta ingin dibangunkan embung.

“Petani hebat seperti ini, dikasih hadiah minta embung untuk kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi. Ini hebat,” tegas Ganjar.

Peringatan Bulan Soekarno yang dilaksanakan di Bergas Lor kali ini bertempat di area persawahan. Menariknya, salah satu petak sawah bergambar Presiden pertama, Soekarno, dengan media padi. Selain itu, acara dimeriahkan sejumlah pementasan seni. Di antaranya, musik, geguritan, monolog dan tari gedruk.

Muhaimin