blank
Lestari Moerdijat saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar pada Pelatihan Kader III (Advance Training), di Balai Latihan Kerja Semarang 2, Semarang, Minggu (26/6/2022). Foto: lmc

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, pemanfaatan teknologi untuk memperkokoh nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda, perlu terus dikembangkan.

Pemahaman terhadap nilai kebangsaan harus menjadi modal dasar anak bangsa, untuk beradaptasi dan berinovasi dalam rangka menjawab tantangan di masa depan.

”Teknologi yang pintar, mesti dihadapi oleh manusia yang pintar. Manusia harus menjadi tuan atas teknologi itu,” kata Lestari, saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar pada Pelatihan Kader III (Advance Training), bersama Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (Badko HMI) Jawa Tengah-DIY, di Balai Latihan Kerja Semarang 2, Semarang, Minggu (26/6/2022).

BACA JUGA: Mahasiswa Ilkom USM Beri Pelatihan Phone Fotografi bagi Karang Taruna Mugassari

Pada sosialisasi bertema ‘Menguatkan Nilai Nasionalisme Demi Terciptanya Kader Yang Mampu Mentransformasikan Pemikiran Menuju Indonesia Emas’ itu, juga dihadiri Haerudin SH MH (Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jateng), Dr dr Masyrifan Djamil (Presidium KAHMI Jateng) dan Nur Kholis SHI MH (Ketua Umum Badko HMI Jateng dan DiY).

Menurut Lestari, diperlukan kesadaran akan identitas yang melekat, dan kemampuan untuk berpikir kritis sekaligus futuristik, guna mengantisipasi serta berjalan menyambut masa depan.

Apalagi, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, perjalanan sejarah manusia selalu mengalami perjumpaan dengan krisis. Setiap situasi krisis dengan sejumlah penyebab, tambah Rerie, selalu menyebabkan gejolak, ketidakpastian, kompleksitas masalah dan ambigu pada setiap solusinya.

BACA JUGA: FT USM-Astekindo Gelar Diskusi Renewing of Construction Industry

Kondisi saat ini seperti saat pandemi covid-19 dan konflik antarnegara di dunia, ujar anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, menghadirkan sejumlah situasi krisis di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

”Kita dituntut beradaptasi dalam setiap krisis, untuk mengubah pola perilaku. Dan situasi tidak pernah kembali seperti sediakala. Selalu ada nilai-nilai baru yang menjadi pegangan. Misalnya, protokol kesehatan dan kenormalan baru,” ujar Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jateng itu.

Ditambahkan dia, generasi muda perlu merefleksikan kembali warisan nilai yang terdapat dalam empat konsensus kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

BACA JUGA: UKM Dakwah IAINU Kebumen Gelar Diklat Kepemimpinan dan Jurnalistik

”Karena konsensus kebangsaan mesti menjadi pondasi dalam setiap proses pembelajaran, penciptaan pengetahuan, mengasah kemampuan adaptif, dan kapasitas dinamis yang mengantar anak bangsa pada kemampuan berinovasi,” lanjut dia.

Disebutkan pula, daya adaptasi dan inovasi yang mumpuni dari setiap anak bangsa yang didasari nilai-nilai kebangsaan, sangat dibutuhkan untuk menjawab berbagai tantangan bangsa di masa datang.

Riyan