Dikatakannya, uji coba pemanfaatan limbah kulit ini dilaksanakan sejak Maret 2022 lalu. Hingga Mei 2022 lalu, sekitar 122 ton limbah dari perusahaan tas di Kabupaten Grobogan bisa diolah menjadi AFR. Target TSR (thermal substitution rate) di tahun 2022 adalah 0,39%.
”Sebagai bahan bakar alternatif, kebutuhan limbah kulit dalam jangka panjang diharapkan dapat terserap optimal hingga 40-50 ton/hari,” tambahnya.
Dia menambahkan, tantangan industri semen di Tanah Air terutama di tengah kenaikan harga komoditas batu bara hingga saat ini, strategi keunggulan operasi perusahaan yang paling utama adalah cost leadership, keberlanjutan lingkungan, dan inovasi.
Inovasi menggunakan limbah kulit sebagai bahan bakar alternatif, lanjut dia, juga merupakan kesungguhan perusahaan atas komitmen sistem manajemen lingkungan yang handal, efisiensi energi, hingga penurunan emisi dalam jangka panjang.
wied