JEPARA (SURABARU.ID)- Untuk Mengatasi terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mengusulkan tambahan kuota kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebesar 15 Ribu Kiloliter di tahun 2022.
Pernyataan ini diungkapkan Sekda Jepara Edy Sujatmiko dalam rapat koordinasi pembahasan permasalahan BBM di Jepara, Senin (13/6/2022), di Gedung Shima Kantor Setda Jepara. Hadir jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkopinda), perwakilan Pertamina, Agen atau pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan para pejabat terkait.
Menurut Edy Sujatmiko, selisih harga antara Pertamax dan Pertalite sebesar Rp 5 ribu rupiah membuat mereka yang biasanya menggunakan Pertamax berganti ke Pertalite yang lebih murah. Ini adalah hukum alam,” kata Edy.
Untuk mengatasi kelangkaan tersebut, Pemkab Jepara mengusulkan tambahan BBM bersubsidi 15 ribu Kiloliter kepada BPH Migas di Tahun 2022. “Tahun lalu Jepara mendapatkan kuota BBM bersubsidi sebesar 81 ribu Kiloliter, namun karena kebijakan baru, diturunkan menjadi 66 ribu Kiloliter. Sehingga masih ada kekurangan sekitar 13 ribu Kiloliter di tahun 2022,” ujar Edy Sujatmiko
Selain itu, Edy berharap kepada SPBU di Jepara untuk sementara membatasi pembelian yang besar, sehingga bisa merata. Pihaknya berharap Pertamina memberikan sangsi kepada SPBU yang melanggar ketentuan.
Hadepe