KUDUS (SUARABARU.ID) – Ditemukannya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ribuan ekor sapi di Jawa Timur direspon cepat oleh Bupati Kudus Hartopo.Meskipun telah dipastikan seluruh hewan ternak Kudus bebas dari penyakit PMK, upaya antisipasi tetap digiatkan.
Hal tersebut disampaikannya usai meninjau salah satu kandang kambing milik warga di Desa Jurang, Kamis (12/5).
Pengawasan hewan ternak dari dalam maupun luar Kudus akan diketatkan. Dirinya sudah meminta Dinas Pertanian dan Pangan Kudus untuk menurunkan petugas ke lapangan secara berkala. Tujuannya memberikan antibiotik kepada hewan ternak sehingga lebih kebal terhadap PMK.
“Nanti dari Dinas Pertanian akan turun ke lapangan memberikan antibiotik kepada hewan ternak agar lebih tahan penyakit,” paparnya.
Petugas sekaligus memberikan edukasi kepada peternak tentang gejala dan penanganan PMK. Hartopo menjelaskan beberapa gejala hewan ternak seperti adanya bisul di kuku, radang mulut dan gusi, suhu badan naik, dan nafas ngos-ngosan perlu diwaspadai.
Bisa saja itu indikasi awal penyakit PMK. Jika menemukan gejala tersebut, Hartopo meminta peternak segera menghubungi dinas terkait untuk dilakukan pengecekan dan isolasi.
“Peternak juga harus paham gejalanya. Kalau menemukan gejalanya langsung hubungi dinas terkait,” jelasnya.
Meskipun tak menular ke manusia, dirinya meminta masyarakat tetap waspada. Pasalnya, daging dari hewan yang punya penyakit tidak untuk dikonsumsi.
“Memang tak membahayakan karena tak menular ke manusia. Tapi tetap harus diwaspadai,” bebernya.
Sementara itu, peternak kambing Karnadi mengaku sempat khawatir adanya PMK. Namun, dirinya lebih lega dan percaya diri karena dinas ikut menangani pencegahan penularan PMK. Pihaknya menyampaikan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan ternaknya secara berkala.
“Kalau dari dinas sudah turun tangan kami ikut lega. Kami juga selalu mengecek kesehatan ternak secara berkala. Kalau ada kuku yang panjang juga akan kami potong,” ucapnya.
Tm-Ab