SEMARANG (SUARABARU.ID)– Layanan kesehatan di Jawa Tengah harus ditingkatkan lewat program yang masif dan terukur, untuk menekan angka kematian ibu dan bayi yang semakin tinggi.
”Kesehatan ibu dan bayi merupakan faktor yang harus menjadi perhatian bersama. Karena ini sangat menentukan dalam membangun kualitas SDM yang unggul, di masa datang,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Jawa Tengah, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/4/2022).
Sebelumnya dikabarkan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jateng mengungkapkan, data Triwulan III Tahun 2021 mencatat kematian ibu mencapai 867 kasus, sebelumnya ada 530 kasus kematian ibu melahirkan pada 2020.
BACA JUGA: KAI Masih Menyediakan Layanan Vaksinasi Gratis
Sejumlah faktor kematian ibu di Jateng pada akhir 2021, dipengaruhi antara lain keterbatasan layanan kesehatan dan gizi bagi ibu hamil selama pandemi, potensi keterpaparan virus, dan komplikasi kehamilan (perdarahan, hipertensi kehamilan, jantung dan diabetes).
Lestari mendorong para pemangku kepentingan di Jateng, segera menindaklanjuti temuan penyebab meningkatnya angka kematian ibu dan bayi. Berbagai upaya untuk meningkatkan gizi serta kesehatan ibu dan bayi di Jateng, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari, harus segera dilakukan.
Partai Nasdem Jateng, imbuhnya, dalam berbagai kesempatan terus berupaya mengintervensi kesehatan ibu dan bayi, lewat pemberian biskuit balita, sejumlah vitamin dan pemeriksaan berkala di sejumlah Posyandu.
Ditegaskan Rerie, yang juga anggota DPR RI dari Dapil II Jateng itu, upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Jateng harus dilakukan semua pihak, sehingga bisa menjadi satu gerakan di masyarakat.
Riyan