blank
DIRESMIKAN - Cath-lab di RSUD dr Soeselo, Slawi, Kabupaten Tegal, diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (foto: dok/ist)

SLAWI (SUARABARU.ID) – Wilayah Pantura Barat Jawa Tengah akhirnya memiliki laboratorium kateterisasi jantung (Cath-lab) dengan alat yang memadai untuk melayani pasien penyakit jantung. Cath-lab itu berada di RSUD dr Soeselo, Slawi, Kabupaten Tegal, diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (1/4/2022).

Ganjar mengatakan, terwujudnya laboratorium kateterisasi jantung tersebut merupakan perjuangan panjang RSUD dr Soeselo Slawi dan Pemerintah Kabupaten Tegal. Setelah ada kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, DPRD Jawa Tengah, Pemkab Tegal, RSUD dr Soeselo Slawi dan Universitas Bhamada akhirnya pembangunan dan pengadaan alat kesehatan jantung dapat terealisasi.

“Perjuangan panjang dan kolaborasi. Jadi pihak rumah sakit dan Bupati membutuhkan peralatan untuk menangani mereka yang sakit jantung. Di Pantura alat ini tidak ada sehingga saat itu berbagai ikhtiar dari kabupaten dilakukan. Alhamdulillah ada dari DPRD Provinsi Jawa Tengah juga membantu dan saya memberikan bantuan alat kesehatan. Saya bilang bantuannya jangan dipisah-pisah, jadikan satu agar bisa didorong untuk membeli alat seharga sekitar Rp 16,5 miliar,” kata Ganjar usai meresmikan dan meninjau Cath-lab RSUD dr Soeselo Slawi.

Keberadaan Cath-lab tersebut, Ganjar berharap dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Khususnya terkait layanan kesehatan jantung. Apalagi Cath-lab dan alat yang ada di dalamnya merupakan satu-satunya di wilayah Pantura Barat Jawa Tengah.

“Sekarang tugasnya rumah sakit ini bisa melayani. Tidak hanya melayani yang sakit tapi mengedukasi untuk mencegah. Alat ini lumayan canggih dan sepanjang pantura belum ada yang punya, baru ada di sini, sehingga nanti masyarakat bisa memanfaatkan agar bisa tertangani apabila punya penyakit jantung,” ungkap Ganjar.

Ganjar juga sempat bercerita bagaimana kasus penyakit jantung di wilayah Kabupaten Tegal dan sekitarnya cukup banyak dan memerlukan layanan serius. Bahkan beberapa kepala daerah di Kabupaten Tegal juga memiliki riwayat penyakit jantung.

“Beberapa kali memang butuh perawatan ini karena kasusnya juga terjadi di beberapa tempat. Termasuk para pimpinan di Kabupaten Tegal. Maka alat ini bisa membantu agar semua bisa sehat,” pungkasnya.

Nino Moebi