Bahkan jika situasinya membaik, Hendi tidak menutup kemungkinan ada penambahan persentase PTM. Untuk itu PTM diharapkannya ditindaklanjuti dengan persiapan maksimal pihak sekolah, mulai dari infrastruktur, mewajibkan guru dan siswa melakukan swab rutin agar tidak muncul cluster sekolah dikarenakan tidak teridentifikasi dari awal.
Di sisi lain, Hendi juga menjelaskan salah satu indikator naiknya level PPKM Kota Semarang ke level 2, yaitu terkait tingkat kematian Covid. Dimana dirinya menyebut data per Kamis (17/2/2022) pagi tercatat ada 790 pasien dirawat dengan rincian 127 warga luar kota dan 573 warga Kota Semarang, serta 18 diantaranya meninggal.
“Sebanyak 18 orang yang dirawat meninggal, tapi enam dari luar kota. Dari 12 warga Semarang setelah diidentifikasi, yang enam meninggal karena comorbid dan lansia meski vaksinnya sudah komplit sampai V2. Dan 6 sisanya lebih pada mereka yang vaksinnya belum komplit,” tutur Hendi.
Adapun Hendi pun kembali menekankan bahwa meski berstatus PPKM level 2, ketersediaan kamar di rumah sakit Kota Semarang bagi penderita Covid-19 masih mencukupi.
“Saat ini dari 20 rumah sakit yang ada, ruang perawatan untuk covidnya ada 866. Artinya masih tersedia banyak ruang bagi masyarakat saat merasakan gejala Covid. Sementara di rumah dinas sekarang ini sudah kita buka lagi 2 ruang isolasi,” terang pria yang merupakan politisi PDI Perjuangan tersebut.
Lebih lanjut, Hendi menyampaikan grafik Covid-19 di Kota Semarang belum menunjukkan penurunan. Menurut analisis Dinas Kesehatan diprediksi puncaknya akan berlangsung hingga akhir Februari dan turun pada tanggal 6 Maret.
“Klaster terbanyak di Minggu lalu masih di kalangan pegawai dengan perusahaannya lalu di dunia pendidikan,” jelasnya.
Hendi juga menjelaskan capaian vaksinasi per hari ini mencapai 123% untuk V1 dan 111% untuk V2, sedangkan vaksin ke 3 atau booster sebesar 15.8%. Sementara, capaian vaksin pelajar mencapai 98% V1 dan 92% V2. Vaksinasi pada lansia, lanjutnya, sudah melebihi target yaitu 86% untuk V1 dan 81% untuk V2.
Terkait vaksinasi, lanjut Hendi, pemerintah tidak akan memaksa tetapi lebih bersifat mengedukasi karena masih adanya informasi yang keliru. Dirinya juga berharap, pihak sekolah dapat memberikan info yang lebih tepat dan jelas.
“Bulan Maret ini kita gas pol karena menurut catatan Dinkes, 500 ribu warga Semarang harus divaksin pada bulan Maret. Jadi disiapkan pada Maret setiap harinya dilaksanakan 20 ribu vaksin,” tegas Hendi.
Hery Priyono