RABAT (SUARABARU.ID)- Kematian Rayan Awram, seorang bocah laki-laki lima tahun yang jatuh ke dalam sebuah sumur dalam di Maroko, telah mengundang simpati dunia, mulai dari Vatikan hingga klub-klub sepak bola dunia, Minggu (6/2/2022).
Kisah upaya penyelamatan berhari-hari yang berakhir dengan kegagalan itu membawa kesedihan bagi rakyat Maroko dan banyak orang di dunia.
Rayan jatuh ke dalam sumur itu di Desa Ighran dekat Kota Chefchaouen pada Selasa (1/2/2022), dan tubuhnya berhasil diangkat pada Sabtu (5/2/2022) malam, setelah tim penyelamat menggali lubang di dekat sumur dan membuat terowongan untuk menjangkau bocah tersebut.
Banyak petugas penyelamat dan ratusan orang yang berkumpul di sekitar sumur dan berharap kabar baik tak bisa menahan kesedihan mereka saat tahu bahwa Rayan telah meninggal.
“Saya mendengar orang-orang bersorak kegirangan setelah anak itu ditemukan, berpikir dia masih hidup, tapi kemudian kami tahu tidak demikian. Saya tak pernah sesedih ini,” kata seorang warga bernama Noureddine kepada Reuters.
Orang tua Rayan berbicara dengan Stasiun TV Pemerintah Al Oula setelah tubuh putra mereka ditemukan.
“Ini adalah kehendak Tuhan. Saya berterima kasih kepada semua atas bantuannya,” kata ibu Rayan, Ouassima Kharchich, dengan suara yang terdengar lirih.
“Terima kasih banyak pada orang-orang dan Pemerintah… yang membantu kami,” kata ayah korban, Khalid Awram.
Raja Maroko Mohammed menyampaikan belasungkawa kepada orangtua Rayan lewat panggilan telepon pada Sabtu malam, pihak Istana mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Belum jelas kapan pemakaman akan dilakukan, namun para pelayat berdatangan ke desa itu pada Minggu untuk mengucapkan duka cita kepada pihak keluarga.
“Kami rasa orang-orang bersedih, kita semua bersedih. Kita tak punya pilihan lain. Ayahnya, ibunya, nenek-neneknya dan paman-pamannya,” kata seorang paman bocah itu, Mohammed Kharshish, kepada Reuters TV pada Minggu. “Semoga Tuhan memberi kita kesabaran,” ujarnya lagi.
Paus Fransiskus memuji orang-orang Maroko yang datang bersama-sama untuk ikut menolong anak itu.
“Orang-orang berdiri bersama, sebagai satu kesatuan, untuk menolong Rayan, mereka bekerja sama untuk menolong seorang anak,” kata Fransiskus dalam pemberkatan mingguan di Lapangan Santo Petrus.
“(Para penyelamat itu) berusaha melakukan yang terbaik, sayangnya mereka tak berhasil,” kata dia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku ikut merasakan kepedihan yang dialami keluarga Rayan dan rakyat Maroko.
Klub-klub sepak bola, termasuk Liverpool, Manchester United, Barcelona dan Sevilla, juga mengungkapkan duka cita lewat akun berbahasa Arab mereka di Twitter.
Ant-Claudia