blank
Peserta Pelatihan Administrasi dan Kesekretariatan. yg diselenggarakan oleh PW GP Ansor Jawa Tengah

JEPARA (SUARABARU.ID) -Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah menggelar kegiatan Pelatihan Administrasi dan Kesekretariatan. Pelatihan yang  diselenggarakan Sabtu,(8/1-2022)  di Gedung Shima Jepara ini  menghadirkan narasumber H. Muchtar Makmun (Kasatkorwil Banser Jateng ), Dr Fahsin M. Fa’al (Sekretaris PW GP Ansor Jateng,  Darwanto dan Tim Asesor Akreditasi PW GP Ansor Jateng

Pelatihan yang diikuti 30 utusan PC GP Ansor Se-Jawa Tengah ini dibuka secara resmi oleh Fahsin M. Fa’al, Sekretaris PW GP Ansor Jawa Tengah, mewakili  Ketua Umum PW GP Ansor Jawa Tengah. Sementara Bupati Jepara Dian Kristiandi diwakil oleh Ngatno, seorang Analis Kebijakan Ahli Muda  di Bagian Kesra Setda Jepara.

Gus Fahsin sapaan akrab Sekretaris PW GP Ansor Jawa Tengah dalam sambutannya menyampaikan bahwa proses penataan administrasi GP Ansor Jawa Tengah sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2015. Caranya ialah dengan menyelenggarakan akreditasi organisasi GP Ansor dari tingkat cabang hingga level ranting.

“Masih banyak aspek yang harus dibenahi agar mekanisme administrasi setiap jenjang kepengurusan semakin tertata dengan baik,” katanya.

blank
Ketua PC GP Ansor Jepara, Ainul Mahfudh

Mewakili Bupati Jepara, Ngatno dalam sambutannya  berharap supaya organisasi GP Ansor dapat terus bersinergi dan berkontribusi dalam pembangunan daerah. “Selama ini nyatanya Gerakan Pemuda Ansor Jepara telah banyak membantu peran pemerintah secara konkret. Misalnya dalam pemberdayaan “civil society” baik yang berhubungan dengan bidang sosial, pendidikan, maupun penanganan pandemi Covid-19,” tukasnya.

Ketua PC GP Ansor Jepara, Ainul Mahfudh, menekankan kepada kader GP Ansor tentang pentingnya kesadaran virtual dan berpikir visioner. “Hari ini kita hidup di dalam dua dunia. Dunia nyata dan virtual. Pelatihan ini harapannya akan menghasilkan rumusan tata kelola organisasi yang lebih sistemik, di mana setiap proses administrasi organisasi bisa dijalankan secara simpel dan praktis sehingga mampu menjawab kebutuhan 5 sampai 10 tahun ke depan,” ujar Ainul Mahfudh

Hadepe – ASf