blank
Wakil Bupati Wonosobo M Albar saat menyampaikan materi talkshow anti korupsi. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Wakil Bupati Wonosobo M Albar mengutip salah satu ayat dalam Al Qur’an, tepatnya Surat At Tahrim untuk mengajak jajaran ASN dan perangkat pemerintahan desa di Wonosobo agar tak terjebak perbuatan rasuah alias korupsi.

“Jaga diri masing-masing terlebih dahulu. Lalu berupaya menjaga keluarga dan orang lain di sekitarnya agar terhindar dari perilaku korupsi,” tutur Albar saat menyampaikan materi dalam talkshow bersama jajaran pimpinan OPD, Camat beserta perwakilan sejumlah desa di Pendapa Bupati Belakang.

Melalui ajakan yang digaungkan dalam peringatan Hari Anti Korupsi (HAK) se-Dunia tersebut, Albar mengaku berupaya agar pada setiap diri ASN di lingkup Pemkab Wonosobo, maupun para pemangku kewenangan di wilayah, termasuk sampai ke desa-desa benar-benar menyadari buruknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku koruptif.

Dalam talkshow yang digelar Inspektorat Kabupaten Wonosobo dan menghadirkan narasumber Kasatreskrim Polres , AKP Muhammad Yazid SH MH serta Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejari, Danang Sucahyo tersebut, Wabup juga menekankan tema yang diangkat yaitu “Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi”, menyiratkan arti bahwa upaya pencegahan perilaku koruptif membutuhkan keterpaduan dan sinergi.

“Setelah menguatkan niat diri untuk tidak korupsi, maka berikutnya dibutuhkan pula upaya untuk saling menasehati dan mengingatkan, baik di kalangan kolega, teman, tetangga atau saudara,” lanjut Albar.

Slogan ASN “Berakhlak”, akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal dan kompetitif kolaboratif disebut Wabup juga bisa menjadi rujukan bagi setiap pegawai pemerintah untuk konsisten dalam mencegah diri dari niat buruk terkait pengelolaan anggaran negara.

Saber Pungli

blank
Peserta dari perwakilan OPD ketika mengikuti talkshow anti korupsi. Foto : SB/Muharno Zarka

Selama 9 bulan masa pemerintahannya bersama Bupati Afif Nurhidayat, politisi dari PKB itu mengaku sejumlah kebijakan anti korupsi telah diimplementasikan, diantaranya dalam mutasi dan promosi pejabat sampai rekrutmen CPNS yang bebas dari jenis pungutan apapun.

“Stigma publik bahwa birokrasi itu identik dengan perilaku koruptif harus bisa dihilangkan agar masyarakat tidak semakin apatis terhadap kinerja pemerintahan, dan mewujudkan birokrasi yang bersih, transparan dan akuntabel,” tandasnya.

Arahan Wabup selaras dengan pernyataan Kasatreskrim Polres Wonosobo, AKP Muhammad Zazid yang menyebut korupsi adalah masalah yang sudah timbul sejak jaman kuno dan akan terus ada hingga masa-masa mendatang.

Di Polres Wonosobo, khususnya di tempat-tempat pelayanan publik AKP Yazid menegaskan pihaknya memiliki satuan berantas pungutan liar (Saber Pungli) yang juga dikoordinasikan dengan Inspektorat Kabupaten Wonosobo.

“Kami juga terus berupaya agar jajaran pemerintahan Kabupaten Wonosobo bersih dari korupsi dengan bertindak tegas terhadap potensi-potensi tindakan koruptif,” tutur Zazid.

Pihaknya mengaku sepakat dengan Wakil Bupati yang mengajak agar setiap ASN benar-benar mendukung budaya anti korupsi dengan menguatkan niat dan tekad dalam pribadi masing-masing untuk menghindari tindakan menyelewengkan uang negara demi memperkaya diri sendiri.

Muharno Zarka