(SUARABARU.ID) – Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A Djalil memberikan wejangan menarik ketika menghadiri acara penanaman pohon di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (6/12/2021).
Di hadapan para tamu undangan dan sejumlah petani Desa Kenteng, Menteri mengkritisi sebuah pohon alpokat yang buahnya jarang.
Pada kesempatan itu, Sofyan meminta para petani merawat pohon dengan baik.
Selain diberi pupuk, pohon-pohon itu juga perlu diajak bicara.
Dia lalu mencontohkan masa kecilnya di Kabupaten Aceh Timur.
‘’Saya masih ingat, dulu ibu saya kalau di sawah selalu menyanyikan lagu untuk menyemangati tanaman padinya. Ternyata lagu ibu saya itu bertuah karena tanaman padi kami selalu panen melimpah,’’ ungkapnya.
Menteri menyebut hal itu bukan klenik, tapi benar-benar scientific.
Sebuah penelitian soal bicara dengan pohon itu sudah dilakukan Universitas Harvard, AS.
‘’Saya juga membuktikannya sendiri. Di rumah, saya punya dua pohon mangga yang selalu saya rawat dan ajak bicara. Saya bilang, ‘mangga berbuahlah yang banyak’. Dan, saya tidak bohong, mangganya berbuah lebat sekali,’’ papar mantan menteri BUMN ini.
Dia kemudian menceritakan pengalamannya saat kunjungan kerja ke Spanyol.
Di Negeri Matador itu, satu tanaman alpukat bisa menghasilkan 50 hingga 70 kg, sedangkan di Indonesia maksimal 20-30 kg.
‘’Saya yakin kalau pohon-pohon alpukat di Desa Kenteng ini dirawat dan selalu diajak bicara, pasti hasilnya bisa lebih melimpah,’’ ujar pria 68 tahun itu.
Sofyan menegaskan teknologi memang harus dikedepankan untuk meningkatkan komoditas di bidang pertanian dan perkebunan.
Dia sekali lagi mengambil contoh Israel yang sukses menjadikan Gurun Negev sebagai lahan pertanian yang subur.
‘’Sayang, kita kalau dengar Israel langsung alergi. Padahal, teknologi pertanian mereka luar biasa. Thailand sudah mengadopsi teknologi Israel dan terbukti berhasil,’’ tegasnya.
rr
