blank
Nina Agustien, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Teladan Kota Magelang,(memegang bunga) saat pulang disambut rekan guru dan siswanya, (Dok)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) Nina Agustien, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Teladan Kota Magelang, meraih juara 2 Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Berprestasi 2021.

Anugerah GTK Madrasah Berprestasi merupakan ajang penghargaan yang diberikan Kementerian Agama kepada guru, kepala madrasah, pengawas madrasah, laboran dan pustakawan dengan kompetensi dan kinerja tertentu.

Pada ajang tersebut Nina berkompetisi dalam kategori Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dia tiba di Magelang dari Jakarta tempat digelarnya Grand Final Anugerah GTK Madrasah Berprestasi 2021 pada 2 Desember 2021.

Dia menerangkan, lima aspek penilaian yang menjadi pertimbangan dewan juri. Ini berlaku untuk semua kategori. Antara lain penilaian portofolio, karya tulis ilmiah, slide infografis presentasi, presentasi dan wawancara, serta nilai tambah (penguasaan
bahasa Arab dan/atau Inggris, pemahaman moderasi beragama dan karya kreatif-inovatif). Khusus karya tulis ilmiah Nina menulis ‘Management Student’s Spare Time Perpustakaan ‘Taman Pintar’ MIM Teladan Kota Magelang” (2021).

Dia memaparkan ihwal pelibatan murid untuk mengelola perpustakaan dan disebut pustakawan cilik. Murid kelas 4, 5, dan 6 menjadi sasaran proyek milik Nina tersebut.
‘’Kelas 4, 5, dan 6 (dipilih) karena sudah bisa diajak bekerja sama. Sedang kelas 1, 2 dan 3 masih fokus ke dalam penguasaan kurikulum,’’ katanya.

Dari ketiga kelas, lanjut Nina, akan diambil 10 orang anak yang memenuhi kualifikasi pustakawan cilik. Sebelumnya perlu diadakan tes seleksi.
Kualifikasi atau kriteria paling dasar itu seperti intensitas anak membaca buku, pemahaman akan perpustakaan dan lain sejenisnya. Tesnya pun berformat angket atau kuesioner.

Meski begitu, pustakawan cilik yang terpilih tak akan melakukan tugas pustakawan sebagaimana mestinya. Dengan koleksi buku hampir 2000 buah, mereka hanya melakukan penataan buku di rak dan pelayanan peminjaman buku.

‘’Hal itupun tidak menggunakan seluruh waktu siswa, kami menggunakan spare time (waktu luang, red) mereka, ketika istirahat atau pulang sekolah,’’ ujar guru Bahasa Indonesia untuk kelas 6 tersebut.

Nina menegaskan, capaiannya meraih Anugerah GTK Madrasah Berprestasi merupakan langkah awal untuk mengembangkan sekolah. Terutama mewujudkan visi misi sekolah menjadi madrasah rujukan di Kota Magelang.

Penulis : Prokompim,Pem kot Magelang
Editor : Doddy Ardjono