SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta semua kepala daerah untuk stand by dan berhati-hati. Hal ini menyusul masih adanya daerah yang berstatus PPKM Level 3 di wilayah kerjanya.
Kementerian Dalam Negeri sendiri telah mengumumkan status dari levelling PPKM di sejumlah daerah Indonesia. Untuk Jateng, ada delapan daerah yang telah ditetapkan masuk Level 1, 25 kabupaten/kota masuk Level 2 dan dua daerah yakni Pemalang dan Jepara masuk ke Level 3.
”Semua sekarang harus stand by dan hati-hati. Jadi kita lagi mencermati terus kemungkinan adanya varian baru. Alhamdulillah, sampai saat ini di Indonesia belum ada. Maka kita harus hati-hati betul,” kata Ganjar di kantornya, Selasa (30/11/2021).
BACA JUGA: Tim SAR Gabungan Temukan Korban Kecelakaan Speed Boat
Terkait levelling itu, Ganjar meminta semua bupati/wali kota melakukan pengetatan-pengetatan, dalam penerapan protokol kesehatan. Tidak boleh ada yang lengah, apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
”Semua harus siaga, maka prokes harus diperketat. Dimana pun tempatnya, jangan dilonggarkan. Kalau ada masyarakat yang bisa berkegiatan di tempat umum, tolong prokesnya ditaati. Minimal masker jangan sampai lepas,” tegasnya.
Untuk daerah yang levelnya masih tinggi, Ganjar meminta agar pengetatan dilakukan dengan serius. Baik di pasar, restoran, tempat wisata dan lainnya, harus diatur agar prokes benar-benar diterapkan.
BACA JUGA: BMKG Sebut Sejumlah Daerah Diguyur Hujan Lebat Dengan Petir
”Dan untuk daerah yang levelnya tinggi, saya minta ditangani serius. Karena itu kan ada syaratnya untuk menurunkan levelling. Salah satunya percepatan vaksinasi untuk lansia. Vaksin sekarang sudah banyak, maka ayo digenjot,” tegasnya.
Khusus daerah yang masih berstatus Level 3, maka pengetatan prokes tidak boleh abai. Kalau ada yang tidak menaati prokes, maka petugas tidak boleh segan untuk menegur bahkan meminta putar balik.
”Termasuk tempat wisata juga diatur. Maka saya kemarin minta pada teman-teman Dinas Pariwisata, untuk menyiapkan diri. Apalagi ini jelang libur akhir tahun, itu biasanya ramai. Maka saya minta diatur jumlahnya, prosentasenya, flow-nya sesuai dengan ketentuan,” tegasnya.
BACA JUGA: Raih Anugerah Sebagai Kabupaten Kreatif, Pelaku Ekraf Wonosobo Didorong 3G
Ganjar juga meminta semua daerah di Jateng, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan mobilitas masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru. Semua harus mempersiapkan diri dan melakukan antisipasi-antisipasi.
”Kalau penyekatan sampai hari ini kami belum ambil kebijakan itu. Maka kita hanya meminta pengertiannya dari seluruh kelompok masyarakat, agar merayakan Natal dan Tahun Baru di tempatnya masing-masing, agar kita bisa mencegah bersama-sama,” jelasnya.
Meskipun demikian, pihaknya bersama Kapolda telah berkoordinasi dan menyiapkan skenario-skenario terburuk. Skenario penyekatan mungkin dilakukan, jika nanti terjadi perpindahan besar.
”Maka sekali lagi, kalau ramai-ramai dan terjadi perpindahan besar, ada potensi penularan. Maka saya minta pada semluruh masyarakat untuk tetap di wilayahnya masing-masing selama Natal dan Tahun Baru,” pungkasnya.
Riyan