Semarang Night Carnival 2021 Jadi Contoh Karnaval Budaya saat Pandemi
Arsip- Semarang Night Carnival 2021 jadi contoh penyelenggaraan acara budaya di masa pandemi. (doc/ist)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pandemi tak membuat perhelatan karnaval budaya di Kota Semarang terhenti. Dengan merubah konsep dan mengedepankan protokol kesehatan (prokes), perhelatan Semarang Night Carnival (SNC) kembali diadakan di tahun 2021.

 

Semarang Night Carnival merupakan event budaya tahunan parade karnaval di malam hari yang menampilkan para peserta mengenakan aneka kostum aneka rupa dan perhelatannya baru saja usai digelar pada Rabu (17/11/2021) malam.

 

SNC 2021 dengan tema Kemilau Nusantara kali ini dilaksanakan secara berbeda. Dalam kondisi pandemi seperti ini, perhelatan akbar ini diselenggarakan indoor di GOR Jatidiri Semarang dengan mengikuti protokol Kesehatan serta disiarkan online.

 

Karena alasan protokol kesehatan pula jika biasanya ratusan peserta karnaval bergerak long march secara bersamaan, maka kali ini para peserta tampil bergantian secara bergiliran. Ini juga sebagai tindakan agar para peserta tetap dalam jarak aman antar peserta SNC.

 

Total jumlah peserta yang terlibat dalam perhelatan Semarang Night Carnival 2021 ada sebanyak 85 peserta, selain itu dalam acara tersebut juga melibatkan 65 penari yang membawakan koreografi tari kolosal serta 50 orang pemain drumband.

 

Pembukaan event Semarang Night Carnival 2021 dilakukan langsung oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi. Acara ini sendiri juga bersamaan dengan dihelatnya Festival HAM 2021 yang diadakan di Hotel PO Semarang dan dengan prosedur prokes yang sama.

 

“Penyelenggaraan (SNC) ini adalah tantangan karena diadakan disaat pandemi, tapi apapun kesulitannya pasti tuhan berikan kemudahan. SNC 2021 kita mulai dari spirit baru untuk menggeliatkan kembali pariwisata di Kota Semarang,” kata walikota.

 

Walikota yang biasa disapa Hendi ini mengatakan, dari pengalaman hampir 2 tahun pandemi menjadi pelajaran berharga bagaimana menyikapi kondisi, terutama dalam hal aktivitas sehari – hari, termasuk bagaimana menggeliatkan kegiatan wisata dan budaya Kota Semarang.

 

Kembali terselenggaranya event Semarang Night Carnival tersebut menjadi perwujudan komitmen pemerintah untuk bangkit kembali, terutama dalam hal mempromosikan destinasi wisata namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

 

Dari penyelenggaraan SNC 2021 yang bertema Kemilau Nusantara, Kota Semarang ikut serta mempromosikan 5 destinasi wisata utama yang ada di Indonesia. Hal ini sejalan dengan target Pemerintah Pusat yang mencoba mengangkat lima destinasi tersebut ke tingkat dunia.

 

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa, mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan, gelaran SNC 2021 bisa menjadi contoh perhelatan kegiatan budaya saat pandemi.

 

“Tema (SNC) Kemilau Nusantara ini sudah bertaraf nasional, dan ini ke depannya akan menjadi event nasional yang terus berkembang. Saya harap ini dijaga terus, terutama menjaga protokol kesehatannya, ini bisa ditiru daerah lain dari sisi penyelenggaraannya,” katanya.

 

Rizki lebih jauh menyatakan, perhelatan SNC 2021 bisa menjadi pemantik kunjungan wisatawan ke Kota Semarang sehingga memberi dampak ekonomi dan budaya yang akan mendukung perkembangan pariwisata Kota Semarang.

 

Dirinya juga mengapresiasi inovasi untuk mengkolaborasikan perhelatan budaya dengan standar protokol kesehatan di masa pandemi. Semua aspek kesehatan tetap terpenuhi dan dilakukan secara hati-hati sehingga tetap menjaga keselamatan seluruh pihak yang terlibat.

 

Konsep hybrid yang diterapkan dalam SNC 2021; menyiarkan seluruh kegiatan acara melalui kanal Youtube resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang bagi masyarakat umum dan penyelenggaraan secara indoor dengan tamu yang hadir telah divaksin dan tes negatif serta diundang secara khusus oleh panitia.

 

Dalam rangkaian penyelenggaraannya sendiri, seluruh peserta SNC baik yang tampil mengenakan kostum ataupun yang mengisi acara musik dan penari dilakukan jauh – jauh hari secara bergiliran dan mengikuti prosedur prokes yang ditetapkan, baik pada saat latihan mandiri, praktik koreografi bersama, hingga gladi resik menjelang acara dimulai.

 

Inovasi Penyelenggaraan Event Budaya

 

Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari, disela-sela evaluasi acara SNC 2021, mengatakan, event Semarang Night Carnival 2021 kali ini menjadi ajang ujicoba bagaimana menyelenggarakan sebuah acara budaya di masa pandemi namun tetap mengikuti prokes.

 

Kepada SuaraBaru.id, kepala dinas yang biasa  disapa Bu Iin ini mengungkapkan bahwasannya ini menjadi rintisan percontohan untuk penyelenggaran event – event budaya bertaraf masif lainnya untuk menggalakkan kembali pariwisata di Kota Semarang.

 

“Yang paling penting itu adalah jangan sampai kehilangan momentnya, apalagi Semarang Night Carnival ini merupakan event tahunan dan sudah menjadi trade mark terkenal di Kota Semarang, dan di 2020 lalu kita tidak menyelenggarakannya karena pandemi,” katanya.

 

Iin menjelaskan, teknis bagi peserta event tersebut persiapannya dilakukan sedemikian rupa, bahkan sejak jauh-jauh hari para peserta sudah diyakinkan untuk selalu siap ketika kondisi pandemi sudah memungkinkan untuk melaksanakan event besar.

 

Kondisi status Kota Semarang yang sudah masuk level 1 PPKM di awal November 2021 memungkinkan untuk mengadakan event besar, tapi pasti penyelenggaraannya dengan pembatasan sesuai aturan dan pelaksanaan prokes yang ketat mengikuti aturan Perwal.

 

Disbudpar sendiri menggelar 8 kali workshop untuk para peserta SNC yang dilakukan di Balaikota Semarang pada 8 – 13 November 2021. Adapun materi workshop yang diberikan kepada peserta SNC adalah make-up, costum, runway, coreo, dance, dan ekspresi.

 

Workshopnya sendiri dilaksanakan dengan prokes ketat, mulai dari kewajiban mengenakan masker kepada semua peserta, menjaga jarak saat sesi latihan korea, hingga syarat telah vaksinasi dua kali, dan lolos tes covid-19 dengan hasil negatif.

 

Iin melanjutkan, SNC adalah event rutin yang mustinya digelar setiap tahun, karena sebagai bagian dari promosi daerah dan juga pastinya akan meningkatkan kegiatan perekonomian di Kota Semarang, namun untuk 2020 terhalang karena adanya pandemi.

 

Untuk mekanisme penyelenggaraan acara pada hari H, seluruh tim panitia memastikan tempat acara benar-benar steril dan telah didisinfektan selama beberapa waktu sebelumnya. Selain itu penambahan fasilitas tes covid bagi peserta dan tamu juga disediakan lengkap.

 

Konsep pelaksanaan SNC tahun ini diujicobakan di GOR Jatidiri dengan jumlah terbatas baik untuk peserta, pengisi acara, maupun tamu undangan. Semua pendukung acara dan peserta wajib swab antigen, menggunakan aplikasi Pedulilindungi, dan setiap undangan menggunakan system barcode untuk skrining agar jumlah penonton sesuai dengan undangan.

 

“Yang hadir dilokasi SNC 2021 (GOR Jatidiri) ada undangan khususnya, kami yang tentukan siapa yang hadir, diundangannya pakai barcode dan diskrining jadi yang hadir sesuai jumlah yang ditentukan. Syarat lainnya masuk bergiliran, wajib pakai masker dan cuci tangan, dan duduknya pun kami beri jarak agar tetap aman tidak kontak langsung,” katanya.

 

Iin berharap jika ditahun depan penyelenggaraan Semarang Night Carnival bisa jauh lebih baik lagi, namun tetap melihat situasi dan kondisi yang ada di lapangan, apakah masih pandemi atau sudah reda. Namun dengan adanya SNC 2021, bisa menjadi patokan bagaimana menggelar sebuah acara budaya ditengah kondisi yang terbatas namun tetap mengikuti prokes.

Hery Priyono