SEMARANG (SUARABARU.ID)– Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, menyaksikan penandatanganan Komitmen Pembentukan Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kelurahan Tanjung Mas, Semarang.
”Kementerian selama ini fokus untuk membuat model desa ramah perempuan dan peduli anak. Di 2022 ada 142 desa yang menjadi model,” kata Bintang dalam keterangannya, Senin (8/11/2021).
Dia menambahkan, parameter Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak tidak jauh berbeda dari Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
BACA JUGA: Lokawisata Baturraden Masih Sepi Pengunjung
Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak meliputi upaya pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan atau pengasuhan anak, pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, pengurangan pekerja anak, serta pencegahan perkawinan anak.
Bintang juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Semarang, yang mendukung dan mendampingi pewujudan Tanjung Mas sebagai Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
Dia menjelaskan, Tanjung Mas dipilih sebagai target program Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak, karena angka perkawinan anak dan jumlah anak tengkes (kerdil) di kelurahan itu masih tinggi. ”Mudah-mudahan ini jadi pilot project (proyek percontohan) di Kota Semarang,” sebutnya.
BACA JUGA: DPRD Wonogiri Dorong Pencabutan 5 Perda, Rakyat Jangan Sampai Tercederai
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, upaya-upaya untuk mengatasi masalah kekurangan gizi kronis yang bisa membuat anak menjadi tengkes, harus digelorakan dan didukung.
Menurut dia, angka kasus anak tengkes di Kota Semarang sekitar 1.200 dari 1,7 juta penduduk. ”Salah satunya yang tertinggi memang di Kelurahan Tanjung Mas,” ungkap dia.
Riyan