JEPARA (SUARABARU.ID) – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (3/11-2021) siang telah meresmikan Gedung Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) Unisnu Jepara. Peresmian gedung 3 lantai ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan bunga oleh H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP.
Hadir pada acara ini Bupati Jepara Dian Kristiandi, anggota DPRD Provinsi Jateng Andang Wahyu Triyanto, Ketua Yaptinu Jepara Dr H. Shodiq Abdullah M.Ag, Rektor Unisnu Dr Sa’dullah Assa’adi M.Ag, Dr. H Mahalli, M.Pd. (Warek 1), Dr. Aida Nahar, M.Si. (Warek 2), Ir. Gun Sudiryanto, M.M. (Warek 3), Direktur Pascasarjana (Dr. H. Barowi, M.Ag.) beserta para dekan dan kepala lembaga UNISNU di Fakultas Saintek.
Ketua Yaptinu Jepara Dr H. Shodiq Abdullah M.Ag dalam laporannya menjelaskan, saat ini jumlah mahasiswa yang terdaftar di Kemendikbud dan Ristek sebanyak 8221 mahasiwa. “Dari jumlah ini yang kuliah di Fakultas Saintek adalah 2594 mahasiswa. Karena itu keberadaan laboratorium itu vital untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kompetensi mahasiswa di Fakultas Saintek,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, gedung laboratorium tersebut butuh waktu pembangunan 2 tahun dengan total anggaran Rp. 5,4 millar. Dana tersebut berasal dari swadaya Yaptinu Rp. 4,4 milliar dan subsidi Gubernur Jawa Tengah Rp. 1 milliar. “Tahun ini Pemprov juga akan membantu Rp. 1 millar untuk gedung pusat kegiatan mahasiswa,” ujar Ketua Yaptinu Jepara Dr H. Shodiq Abdullah M.Ag.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut pentingnya laboratorium untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta pengabdian masyarakat. “Karena itu laboratorim juga harus dikembangkan sesuai dengan tantangan zaman. Sains dan teknologi penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan kita dalam menghadapai berbagai persoalan,” ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar juga berharap, agar Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya yang terkait dengan pengembangan seni ukir dapat menjadi pusat pengembangan seni ukir dunia.
Jepara menurut Ganjar Pranowo, saat ini diminati oleh investor. Jepara masuk kabupaten paling diburu investor. Jepara dulu mebel, sekarang ke pabrik. Namun tetap ada orang nguri-nguri budaya lokalnya termasuk langkah nyata Unisnu. Namun menurut Ganjar, butuh sentuhan agar dapat melompat lebih tinggi di tengah pandemi.
Aplikasi teknologi untuk pendidikan menjadi solusi. “Harapan kami Unisnu dapat menjadi center excellent dan menghasilkan ulusan yang yang memiliki kemampuan kriya paripurna,” ujarnya.
Sementara Bupati Jepara Dian Kristiandi mengungkapkan peran besar Unisnu dalam pembangunan Jepara. “Sampai saat ini sudah ada 10 ribu lulusan yang dihasilkan dan telah berkiprah di tengah-tengah masyarakat,” ujar Bupati Jepara.
Laboratorium ini diperuntukkan bagi program studi teknik sipil, teknik industri desain produk dan program studi perikanan. Disamping itu juga untuk ruang pamer karya mahasiswa. Sementara basement digunakan untuk gudang.
Sedangkan laboratorium program studi yang lain menempati gedung lama. Saat ini Fakultas Saintek memiliki 8 program studi. Prodi yang menempati gedung lama adalah desain komunikasi virtual, teknik informatika, teknik elektro, dan program studi sistem informasi.
Alvaros – hadepe