blank
Perwakilan Unicef Indonesia beraudiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, Kamis (21/10/2021). (doc/ist)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Unicef mengapresiasi kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam memberikan perhatian kepada anak terdampak covid-19.

Kepala Perwakilan Unicef Indonesia di Surabaya, Ermi Ndoen, mengatakan Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi pertama melakukan pendataan terhadap anak-anak yang kehilangan orang tua mereka akibat covid-19.

“Kami apresiasi Pemprov Jateng atas respon cepatnya terhadap covid-19, terutama untuk pendataan anak-anak terdampak covid-19 yang kehilangan orang tuanya,” kata Ermi, usai menghadap Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di rumah dinasnya, Kamis (21/10/2021).

Ermi menambahkan, dalam mengapresiasi kinerja Pemprov Jateng, pihaknya menyerahkan sebanyak 350 boks paket pendampingan edukasi untuk anak-anak.

“Jumlah paket yang kami serahkan hari ini, ada 350 boks Recreational Kits dan Sanitizer Kit-pack untuk sekitar 7.500 anak,” tambahnya.

Selain itu, Ermi juga mengatakan bahwa Pemprov Jateng juga sangat memberikan perhatian pada pendidikan anak-anak terdampak covid-19 tersebut.

Dia menilai, hal ini sangat Pemprov Jateng telah menyiapkan berbagai program untuk menunjang pendidikan anak terdampak, sehingga masa depan pendidikan mereka telah terjamin.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan terima kasih kepada Unicef atas bantuan paket Recreational Kits untuk anak-anak terdampak covid-19 di Jawa Tengah.

“Alhamdulillah saat ini Unicef membantu, sehingga kita bisa semakin cepat (menangani anak terdampak covid-19). Terimakasih bantuannya, apa yang sudah dibantu Unicef, tinggal kita nanti menambahi yang belum,” kata Taj Yasin.

Lebih jauh, Taj Yasin menyampaikan Pemprov Jateng sendiri telah membentuk Tim Penanggulangan Anak Terdampak covid-19. Selain menanggulangi secara jangka pendek, lanjutnya, Pemprov Jateng juga memperhatikan masalah pendidikan bagi anak-anak tersebut.

“Selain menanggulangi covid-19, (anak terdampak covid-19) juga diperhatikan pendidikannya. Di-assessment terus, karena kebutuhannya berbeda. Kemudian dilakukan pendampingan,” tutupnya.

Hery Priyono