blank
Sayur hasil budidaya hidroponik di Perpustakaan Gardu Baca Banjaragung, Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) – Masyarakat saat ini sudah mulai menyadari bahwa hasil dari tanaman hidroponik lebih sehat karena pada proses perawatannya tidak menggunakan pestisida. Hasil dari penanaman secara hidroponik ini juga sangat menguntungkan karena dari harga jualnya relative mahal dibandingkan dengan non hidroponik.

blank
Nur Kholis, pengelola kebun Hidroponik, Gardu Baca Banjaragung

Nur Kholis adalah pemilik mitra Hodroponik di Desa Banjaragung, Kec. Bangsri, Kab. Jepara. Kebun sayur itu terintegrasi dengan Perpustakaan Gardu Baca yang dikelola bersama adiknya, Risa Mutafarikha. Tak hanya bisnis, dari kebun hidroponik itu Nur Kholis ingin mendidik anak-anak agar suka menanam. Sebab  penanaman dengan sistem hidroponik ini jika ditekuni akan memperoleh profit yang besar. Juga tidak membutuhkan lahan yang luas.

blank
Tim KKN Unisnu di Kebun Hidoponik Gardu Baca yang dikembangkan oleh Nur Kholis

Untuk proses penanamannya tidak terlalu sulit dan tidak pula membutuhkan banyak tenaga kerja. Nur Kholis ini memang sudah lama suka dengan kegiatan bercocok tanam, mulanya ia menggunakan sistem non hidroponik dan pada tahun 2020 ia ingin mencoba hal yang baru seperti bercocok tanam secara hidroponik.

Ia belajar tentang penanaman secara hiroponik ini melalui media internet seperti YouTube dan kemudian ia mempraktekkannya dengan memanfaatkan lahan yang ada disamping rumahnya. Awalnya, ia hanya memiliki satu meja dan sekarang sudah memiliki 13 meja hidroponik.

blank
Kebun sayur hidroponik Gardu Baca di Banjaragung, Jepara

Nur Kholis lebih terfokus pada penanaman sayur selada, ia menjual hasil panennya di pasar tradisional Jepara dan juga ke penjual kebab. Akan tetapi semenjak adanya kebijakan pemerintah PPKM, hasil penjualan pun menurun.

Setelah melakukan observasi secara langsung, tim KKN Kelompok 20 UNISNU Jepara  kemudian bermitra dengan Nur Kholis. Tim ini terdiri dari Faidlusalam, Arida Ulul Hidayah, Vilia Putri Mar’atus Sholihah, Wafirotun Nikmah dari program studi Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah dan Hukum serta Nalal Muna dari program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mereka dibimbing dosen pembimbing lapangan Yayan Adi Saputro, S.T., M.T.

blank
Pelatihan penanaman sistem hidroponuik oleh Gardu Baca dan tim KKN Unisnu Jepara

Tim KKN ingin ikut berpartisipasi dalam perluasan budidaya penanaman secara hidroponik serta ingin membantu mitra dalam melakukan pemasaran secara online maupun offline.

“Agenda kegiatan yang pertama, tim KKN melakukan sosialisasi ke MA Darul Ulum Srikandang sebagai upaya agar mereka para generasi muda juga bisa ikut berpartisipasi dalam pembudidayaan penanaman dengan sistem hidroponik,” ujar Faidlusalam selaku ketua tim KKN Kelompok 20 UNISNU Jepara.

blank
Sayur hasil kebun hidroponik Gardu Baca

Tim KKN dan mitra juga melakukan kegiatan Kelas Menanam atau lebih tepatnya seperti pelatihan terkait cara penanaman secara hidroponik dengan di hadiri Petinggi desa Banjaragung serta ibu-ibu PKK dengan jumlah 20 orang.

Harapannya dengan diadakan kegiatan ini, masyarakat yang terkena masalah akibat pandemi COVID-19 seperti karyawan terkena PHK, ekonomi menurun, dll itu bisa  menjadi titik awal bangkitnya semangat mereka untuk terus berkarya agar masalah ekonomi utamanya bisa diatasi”, terang Faidlusalam selaku ketua tim KKN Kelompok 20 UNISNU Jepara.

Alvaros

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini