SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, telah menyiapkan skema untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten. Termasuk memetakan hingga level terendah, untuk mengambil langkah percepatan dalam tiga bulan ke depan.
”Wapres memberikan perintah kepada kita, untuk dikerucutkan pada lima kabupaten. Itu kita kerucutkan lagi sampai level yang paling rendah, yang ada di desa,” kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, usai mengikuti rapat koordinasi terkait percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem yang dipimpin Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, secara daring, Selasa (28/9/2021).
Dijelaskan dia, lima kabupaten prioritas atau paling rendah itu, kemudian akan direspons dengan verifikasi dan validasi data. Validitas data itu akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial, untuk kemudian dikerjakan sesuai dengan indikator yang ada.
BACA JUGA: Ganjar Langsung Laksanakan Perintah Megawati Soal Mitigasi Bencana
”Sebenarnya dulu ada 14 indikator, dan sekarang sudah di-extend cukup banyak. Misal dari aspek perumahannya, saya kira itu akan sangat bisa dilakukan dengan cepat, ketika seluruh sektor dikonsolidasikan untuk konsentrasi pada kelompok itu. Perintah Wapres tadi sangat tepat, sangat bagus, sehingga betul-betul kita bisa mencari target yang terseleksi,” urainya.
Menurut Ganjar, Pemprov Jateng sebenarnya sudah sejalan dengan program itu. Tugas pemerintah daerah saat ini adalah menyiapkan data itu dengan benar, sesuai fakta, dan sesuai dengan data dari pemerintah pusat. Tentunya, agar kelompok sasaran dapat dijangkau oleh bantuan dan tidak meleset.
”Tadi saya minta Pemda untuk menghitung di lima kabupaten prioritas itu, untuk dipetakan. Setiap nama, alamatnya di mana, kondisi hari ini seperti apa, dan bantuan yang sudah didapat seperti apa. Kalau kemudian kita mau aksi untuk tiga bulan ke depan, penyelamatan apa yang musti dilakukan kepada mereka, agar terentaskan dengan cepat,” tambah Ganjar.
BACA JUGA: Inovasi Produk Masker Batik Tulis dan Hiasan Dinding 3 Dimensi
Ditambahkan dia, ada beberapa indikator yang bisa dijangkau dengan cepat dalam waktu tiga bulan. Di antaranya program penyelesaian atau bantuan fisik. Misalnya dengan memberikan bantuan RTLH lengkap dengan jamban, listrik, dan sumber air yang bagus. Selanjutnya bantuan berupa makanan atau asupan gizi yang perlu dipenuhi.
”Tapi akan agak sulit kalau kita bicara pendidikan. Kalau mereka masuk skor pendidikan rendah seperti tidak lulus SD, tidak lulus SMP, maka akan masuk kategori rendah. Itu tidak bisa dicapai dalam waktu tiga bulan. Kalau bicara asupan gizi, berapa protein yang dimakan tiap hari, itu dengan bantuan akan bisa diberikan dengan cepat,” ungkapnya.
Sebagai informasi, pemerintah pusat telah menargetkan penanggulangan kemiskinan ekstrem Nasional sebanyak 20 persen, pada tahun ini. Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam rapat dengan menteri dan gubernur se-Indonesia itu, meminta dalam tiga bulan ke depan dapat mengentaskan kemiskinan ekstrem pada sekitar 2 juta penduduk.
Untuk mencapai target itu, Ma’ruf Amin meminta setiap provinsi memetakan lima kabupaten prioritas, untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem. Di Provinsi Jateng sendiri, lima kabupaten dengan kemiskinan ekstrem itu antara lain, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, dna Kabupaten Kebumen.
Riyan