KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus mencatat 114 desa atau 86,36 persen dari 132 desa dan kelurahan yang ada di wilayahnya sudah berada di zona hijau atau zona tanpa kasus Covid-19. Hal ini cukup menggembirakan mengingat Kudus pernah menjadi wilayah dengan penyebaran Covid-19 tertinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo mengatakan, di wilayahnya tak ada lagi desa yang masuk zona merah atau resiko penularan tinggi. Sementara untuk desa yang masuk zona oranye atau resiko penularan sedang tersisa dua desa yakni Margorejo dan Besito.
“Untuk zona kuning atau dengan resiko penularan rendah ada 16 desa. Selebihnya zona hijau atau nihil penularan,”kata Badai, Rabu (22/9).
Atas kondisi tersebut, Badai mengatakan terus berusaha keras menaikkan level Kota Kudus menjadi zona hijau dengan menggenjot vaksinasi Covid-19. Vaksinasi terus dilaksanakan dengan menjangkau seluruh kelompok masyarakat.
Selain itu, Badai menekankan bahwa meskipun vaksinasi sudah dilaksanakan dan temuan kasus penularan virus corona sudah menurun, protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 tetap harus dijalankan supaya penularan virus tetap terkendali.
Oleh karena itu, dia mengatakan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus rutin melakukan penyuluhan dan penegakan protokol kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan warga terhadap protokol pencegahan Covid-19.
“Sosialisasi tersebut kami lakukan dengan memanfaatkan kegiatan vaksinasi Covid-19,” katanya.
Di samping itu, ia mengatakan, pemerintah melakukan pemeriksaan dan pelacakan kasus untuk mencegah penularan Covid-19 meluas.
Menurut dia, saat ini masih ada satu pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit dan 13 orang penderita infeksi virus corona yang menjalani isolasi mandiri di Kabupaten Kudus.
Data pemerintah menunjukkan, jumlah akumulatif kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus sebanyak 16.820 kasus dengan jumlah pasien yang sudah sembuh sebanyak 15.424 orang dan pasien yang meninggal dunia sebanyak 1.382 orang.
Tm-Ab