KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Pemkab Kebumen telah menggelar tes kompetensi diikuti 2.954 guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Peserta tes PPPK tersebut telah dinyatakan lolos seleksi dan telah mengikuti tes kompentensi tahap pertama dengan sistem Computer Assisted Test (CAT).
Di hari pertama pelaksanaan tes PPPK, Bupati Arif Sugiyanto meninjau langsung lokasi tes didampingi jajaran kepala OPD di SMKN 2 dan SMAN 1 Kebumen, Senin (13/9).
Bupati melihat proses tes seleksi berjalan dengan baik. Utamanya kesiapan infrastruktur tes dan penerapan protokol kesehatan (prokes).
“Hari ini mulai dilaksanakan tes PPPK Khusus guru honorer di Kabupaten Kebumen. Alhamdullilah ada guru honorersebanyak 2.954 dinyatakan lolos seleksi. Mulai dari persiapan tes kesehatan, Pemkab Kebumen telah menyediakan fasilitas tes swab gratis bagi peserta,”ucap Bupati Arif Sugiyanto.
Menurut pengamatan Bupati, pelaksanaan tes hari ini semua berlangsung dengan baik. Tertib dan teratur sesuai dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka yang ikut tes dipastikan harus sudah ikut vaksin, telahrapid test, dan dinyatakan negatif Covid-19. Artinya mereka dalam kondisi sehat.
Menjawab Keinginan Guru Honorer
Bupati berharap, dengan dilaksanakannya tes PPPK ini akan menjawab semua keinginan para guru honorer yang selama ini telah berbakti, dalam mendidik putra putri Kabupaten Kebumen menjadi pribadi cerdas dan berakhlak mulia.
“Semoga PPPK ini bisa menjadi jawaban dari keinginan para guru honorer di Kebumen, yang juga harus terus kita perhatikan kesejahteraanya. Bagaimana pun mereka pahlawan yang sudah banyak berjuang mendidik putra-putri Kebumen menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia,”ujar Arif Sugiyanto.
Kepala Dinas Pendidikan Kebumen Asep Nurdiana menambahkan, ada empat lokasi pelaksanaan tes PPPK. Yaitu di SMKN 1, SMKN 2, SMAN 1, dan SMAN 2. Tes calon guru PPPK ini akan berlangsung sampai 17 Setember 2021.
Menurut Asep Nurdiana, seleksi PPPK ini ada tiga tahapan. Yaitu untuk tes tahap pertama, bersaing sesama mereka yang berada di sekolah. Jadi kuota yang ada di sekolah masing-masing mereka mengajar yang bisa mereka ikuti.
Kemudian tahap kedua, jika mereka gagal di tahap pertama maka bisa mengikuti tahap kedua yaitu bersaing dengan guru-guru antar kecamatan, boleh mendaftar di dalam wilayah satu Kabupaten.
Selajutnya tahap ketiga, mereka persaingannya bisa dari guru-guru yang berasal dari luar Kabupaten Kebumen, saingannya dengan guru-guru di luar daerah. Misalnya dari Provinsi Jabar atau Jatim.
Komper Wardopo