KUDUS (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus pada Kamis (19/8) merilis adanya penambahan angka kematian pasien positif Covid-19 sebanyak 51 orang dalam sehari. Selain itu, DKK juga mencatat adanya penambahan pasien Covid-19 baru yakni 104 orang.
Data tersebut dipublikasikan melalui berbagai platform media sosial milik Pemkab Kudus. Hanya saja, angka penambahan kasus tersebut cukup mengejutkan seiring tren penurunan angka Covid-19 di Kudus dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo saat dikonfirmasi mengatakan data yang sudah dipublikasikan tersebut memang merupakan data resmi dari pihaknya. Hanya saja, Badai meluruskan bahwa angka kematian sebanyak 51 pasien yang tercantum tersebut tidak terjadi dalam kurun waktu satu hari.
“Iya memang itu data dari Dinas, tapi angka kematian sebanyak 51 kasus tersebut muncul lantaran adanya keterlambatan input yang dilakukan,”ujar Badai, Jumay (20/8).
Menurutnya, angka 51 kasus kematian tersebut merupakan rekapitulasi kasus kematian yang belum sempat diupdate jumlah sejak 21 hari yang lalu. Hal yang sama, juga terjadi di penambahan jumlah pasien aktif. Di mana jumlah tersebut juga merupakan rekapitulasi kasus yang sebenarnya telah sembuh atau meninggal dunia.
“Terjadi keterlambatan kejelasan status pasien probable saat meninggal, sehingga ketika itu keluar berbarengan jadi ya angkanya tinggi, kami tengah menyinkronkan data,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Badai juga membantah munculnya angka 51 kasus kematian dalam sehari tersebut merupakan upaya peng-covid-an pasien yang sebelumnya hanya berstatus probable. Menurutnya, semua data yang dipublikasikan adalah sesuai dengan realitas di lapangan.
“Jadi ini bukan kemudian pasien yang awalnya meninggal dengan status probable kemudian sengaja di-covid-kan. Sebab, tingginya angka kematian sebenarnya juga cukup merugikan bagi kami,”tandasnya.
Data per tanggal 20 Agustus sendiri, lanjut Badai, hanya ada sebanyak 34 kasus aktif. Di mana hanya ada lima orang dirawat di rurmah sakit, dan 29 lainnya menjalani isolasi mandiri.
“Setelah ketambahan data yang rekapitulasi tadi dan kami sinkronkan, maka jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Kudus kini ada sebanyak 16.884 orang. Untuk pasien meninggal totalnya ada sebanyak 1.371 orang, dan pasien sembuh ada 15.479 orang,” rinci Badai.
Bupati Kudus HM Hartopo juga turut mengimbau pada masyarakat untuk tetap menaati dan menerapkan selalu protokol kesehatan selama beraktivitas. Pemkab Kudus sendiri kini telah memberikan kelonggaran pada sejumlah kebijakannya menyusul semakin menurunnya kasus di Kudus.
Mulai dari memperbolehkan pekerja seni dan orkes melayu untuk tampil dan mengambil tawaran kerja lagi, hingga mencabut kebijakan pemadaman lampu penerangan jalan umum (LPJU) serta melonggarkan penyekatan sejumlah ruas jalas di Kota Kretek.
Pemkab, kemudian juga memberi lampu hijau kepada swalayan dan mal nonsembako untuk beroperasi kembali dengan sejumlah pembatasan. Begitu juga dengan restoran dan PKL, mereka juga boleh membuka kembali layanan makan di tempat.
Tm-Ab