SLAWI (SUARABARU.ID) – Di tengah gencarnya vaksinasi Covid-19 Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal, terutama pemerintah pusat diingatkan untuk tidak meninggalkan kebutuhan vaksin bayi dan balita.
“Saya sudah cek dibeberapa lokasi di Kabupaten Tegal bahwa vaksin BCG (Bacille Calmette-Guérin) adalah vaksin untuk tuberkulosis yang dibuat dari baksil tuberkulosis yang dilemahkan di Kabupaten Tegal kosong sudah berbulan-bulan. Bayi dan anak balita mestinya harus vaksin dan itu ada peraturannya di Permen Kesehatan RI Nomor 12 Tahun 2017 bahwa anak usia 0-1 Tahun ada vaksin-vaksin yang wajib diberikan, 1-5 Tahun dan 6-12 Tahun juga ada vaksinasi,” kata Dewi Aryani saat di sela sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di Pendopo Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Jumat (13/8/2021).
Selain vaksin BSG kosong, vaksin pentavalen di Kabupaten Tegal ada tapu jumlahnya sangat terbatas tidak mencukupi jumlah bayi dan balita yang ada di Kabupaten Tegal.
Vaksin pentavalen (DPT-HB-Hib) lebih efektif karena dalam satu kemasan dapat mencegah lima penyakit yaitu difteri, tetanus, hepatitis, radang otak (meningitis) dan batu rejan (batuk 100 hari).
“Saat ini bayi yang ada di Kabupaten Tegal ada sejumlah 26.410 bayi dan sebanyak 105.640 balita sementara vaksin BSG nya kosong. Apa bila sampai tahun 2022 nanti bayi tersebut tidak di vaksin maka, bayi dan balita tersebut sangat rentan terhadap segala macam penyakit,” ujar Dewi.
“Jadi saya ingatkan kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Kesehatan jangan hanya vaksin Covid-19 yang dikejar-kejar pengadaannya tapi vaksin untuk bayi dan balita yang merupakan generasi masa depan bangsa juga harus tetap stabil dan dilakukan,” ungkapnya.
Kalaupun ada keluhan-keluhan dalam proses pengadaan ya harus dilakukan. Karena untuk menjaga imunitas bukan hanya Covid-19, bayi baru lahir, anak-anak, balita juga harus diproteksi dengan vaksin-vaksin yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kabid Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKM UKP) Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr Sarmanah Adi Muraeni saat dikonfirmasi tidak menampik bahwa vaskin BCG memang kosong.
“Sekira sudah 4 bulan kosong kayanya, itu vaksin yang BCG ya, kalau vaksin yang lain masih bisa tapi memang stoknya terbatas,” kata dr Sarmanah.
Atas kekosongan vaksin BCG dr Sarmanah sekira bulan April-Mei 2021 lalu mengaku sudah upaya minta ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, tapi sampai saat ini belum terealisasi karena menurut dr Sarmanah di Dinkes Provinsi Jateng juga belum ada stoknya.
Nino Moebi