blank
Pasukan Komando Afghanistan terlihat di lokasi medan pertempuran dengan pemberontak Taliban di Kunduz, Afghanistan, Juni 2021. Antara

KABUL (SUARABARU.ID)– Pejuang Taliban diduga membunuh seorang manajer stasiun radio Afghanistan di Kabul dan menculik seorang wartawan di provinsi Helmand, kata sejumlah pejabat pemerintah setempat pada Senin (9/8/2021).

Serangan terbaru itu menambah daftar panjang serangan Taliban yang menargetkan awak media. Orang-orang bersenjata menembak Toofan Omar, manajer stasiun radio Paktia Ghag, dan seorang pengurus NAI dalam pembunuhan yang ditargetkan di ibukota Kabul pada Minggu (8/8/2021).

NAI adalah kelompok pembela hak asasi yang mendukung media independen di Afghanistan.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Terbesar Kedua di Yunani seperti “Film Horor”

“Omari dibunuh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal…dia adalah orang liberal…kami menjadi sasaran karena bekerja secara independen,” kata kepala NAI, Mujeeb Khelwatgar.

Para pejabat di Kabul menduga para pejuang Taliban telah melakukan serangan itu.

NAI pada bulan lalu melaporkan sedikitnya 30 jurnalis dan pekerja media tewas, terluka atau diculik oleh kelompok militan di Afghanistan sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Hujan Deras Akibatkan Kerugian Ekonomi dan Rumah Ambruk di China

Di provinsi selatan Helmand, para pejabat pada Minggu mengatakan pejuang Taliban telah menangkap seorang jurnalis lokal bernama Nematullah Hemat dari rumahnya di Lashkar Gah, ibukota provinsi tersebut.

“Sama sekali tidak ada petunjuk di mana Taliban telah menculik Hemat…kami benar-benar panik,” kata Razwan Miakhel, kepala saluran TV swasta Gharghasht TV tempat Hemat bekerja.

Seorang juru bicara Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak memiliki informasi tentang pembunuhan di Kabul atau jurnalis yang diculik di Helmand.

Baca Juga: Seorang Lelaki Tusuk 10 Penumpang KA di Tokyo, Ngaku Ingin Bunuh ‘Wanita Bahagia’

Koalisi organisasi berita Afghanistan telah menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin di Dewan Perwakilan Rakyat AS untuk mendesak mereka agar memberikan visa imigrasi khusus kepada wartawan Afghanistan dan staf pendukung media.

Taliban merebut tiga kota di wilayah utara Afghanistan pada akhir pekan dan mengancam akan merebut lebih banyak lagi.

Taliban juga meningkatkan serangan terhadap pasukan pemerintah Afghanistan setelah Washington memutuskan untuk mengakhiri misi militer AS di negara itu pada akhir Agustus.

Ant-Claudia