blank
Ganjar saat mengecek pelaksanaan vaksinasi di Kampus UIN Walisongo, yang sebagian gedungnya juga disediakan untuk isolasi terpusat. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, menghibahkan asrama mahasiswanya sebagai tempat isolasi terpusat pasien covid-19. Gedung yang memiliki kapasitas 124 tempat tidur itu, kini sudah digunakan sebanyak 53 pasien.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengapresiasi keterlibatan perguruan tinggi dalam rangka penanganan covid-19 di Jateng. Menurutnya, partisipasi semacam ini sangat membantu dalam mempercepat penanganan pasien, khususnya mereka yang bergejala ringan.

”Ini bagus, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi atas partisipasi UIN Walisongo. Tidak hanya ikut dalam program vaksinasi, tapi gedung-gedung kosong dimanfaatkan untuk isolasi terpusat,” kata Ganjar, saat mengecek isolasi terpusat di UIN Walisongo, Selasa (6/7/2021).

BACA JUGA: Polres Kebumen Imbau Tak Kucilkan Warga yang Isoman

Ganjar pun meminta seluruh Bupati/Wali Kota se Jateng, dapat berkoordinasi dengan perguruan tinggi di daerahnya masing-masing. Gedung-gedung kampus yang kosong, bisa dimanfaatkan untuk isolasi terpusat.

”Nggak usah sungkan, buktinya Rektor UIN Walisongo oke dan mendukung. Jadi ada banyak perguruan tinggi, sekolah, gedung diklat yang bisa digunakan,” ucapnya.

Dengan optimalisasi isolasi terpusat, maka penanganan covid-19 di Jateng akan bisa lebih cepat. Pasalnya, klaster tertinggi di Jateng adalah klaster keluarga.

”Kalau mereka yang positif diambil dan diisolasi terpusat, maka tidak akan jadi klaster keluarga. Maka saya minta optimalisasi isolasi terpusat ini dilakukan serentak di Jateng, apalagi sedang PPKM Darurat ini,” jelasnya.

BACA JUGA: Corona Makhluk Ghaib Idhafi

Selain itu, UIN Walisongo juga membantu pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi. Setiap hari, kampus itu melaksanakan vaksinasi dengan target 1.200 orang per hari.

”Jadi kalau semua bergerak bersama, maka persoalan cepat selesai. Percepatan vaksinasi perguruan tinggi terlibat, kekurangan SDM perguruan tinggi membantu. Sekarang oksigen sudah mulai beres. Kalau keroyokan seperti ini, maka target penurunan kasus 10 ribu bisa tercapai,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Imam Taufiq menyampaikan, sudah saatnya semua elemen terlibat dalam penanganan dan penyelesaian kasus covid-19. Tidak lagi tugas ini hanya dibebankan pada pemerintah.

BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas ASN, Kemenkumham Terapkan Manajemen Talenta

”Jadi semua harus terlibat, bukan hanya Dinkes atau Gubernur, tapi perguruan tinggi bisa terlibat. Apalagi kami punya potensi untuk membantu,” ungkapnya.

Imam juga menegaskan, keputusan menjadikan asrama mahasiswanya sebagai tempat isolasi terpusat, tak terlepas dari tagline UIN Walisongo sendiri. Dimana kampus itu menyatakan sebagai kampus kemanusiaan dan peradaban.

”Maka kita harus tampil di depan untuk membantu pemerintah menyelesaikan persoalan ini,” pungkasnya.

Riyan-mul

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini