SLAWI (SUARABARU.ID) – Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan, KRT Sugono Adinagoro mempertanyakan anggaran Rp 100 miliar yang dikelola Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal untuk penanganan Covid-19. Pasalnya, saat kasus Covid-19 meningkat tajam, Satgas Covid-19 tidak terlihat upaya untuk menurunkan kasus tersebut.
“Kasus di Kecamatan Margasari sangat banyak. Hampir tiap hari, ada warga yang dilarikan ke rumah sakit karena Covid. Ini jangan dibiarkan,” tegas Anggota DPRD dari Kecamatan Margasari itu, Senin (7/6).
Pria yang akrab disapa Gono itu mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Namun, ia menyayangkan kinerja Satgas Covid-19 yang terlihat hanya diam. Selama ini, tidak ada kegiatan penyemprotan, sosialisasi atau penelusuran keluarga atau orang yang dekat dengan pasien positif Covid-19. “Seolah-olah hanya didiamkan. Anggaran Rp 100 miliar buat apa?” tanya Gono yang duduk di Komisi II itu.
Lebih lanjut dikatakan, upaya yang gencar dilakukan saat awal Covid-19 masuk ke Kabupaten Tegal, diminta untuk kembali dilakukan. Seperti hanya penyemprotan disinfektan, sosialisasi penggunaan masker, cuci tangan dan jaga jarak, harus kembali dilakukan. Bahkan, operasi masker dan sanksi yang telah dibuat juga diminta kembali diterapkan. “Jogo Tonggo aktifkan kembali, tapi dikasih anggaran. Kalau tidak ada anggarannya, sulit untuk bergerak,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal pada 1 Juni 2021, jumlah pasien positif Covid-19 di Kecamatan Margasari yang menjalani isoma 42 orang, positif dirawat 13 orang, positif sembuh 447 orang dan meninggal dunia 29 orang.
Nur Muktiadi