WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Selama ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung, guru dan Kasek melarang pengantar murid masuk ke lingkungan sekolah.
Sekolah memperbolehkan orang tua dan wali murid yang mengantar putra-putrinya sampai di depan pintu gerbang. Tidak boleh masuk ke lingkungan sekolah.
Selanjutnya, anak wajib mencuci tangan pakai sabun dan menjalani pemeriksaan suhu badannya memakai thermogun, sebelum masuk ke ruang kelasnya.
Itu berlaku saat sekolah menggelar ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Terhitung mulai Senin (24/5) sampai Senin (7/6) mendatang, Wonogiri menggelar ujicoba PTM tahap III.
Di 68 Sekolah
Kepala Dikbud Wonogiri, Dr Yuli Bangun Nursanti melalui Sekretaris Dikbud Sriyanto, menyatakan, ujicoba PTM tahap III berlangsung di 68 sekolah.
Perinciannya, sebanyak 19 SMP di 17 kecamatan dan 49 SD di 25 kecamatan. Sekolah menerapkan standar protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19.
Tim Satgas Covid yang melibatkan unsur TNI-Polri dan tenaga kesehatan (Nakes), aktif melakukan monitoring ujicoba PTM ke sekolah-sekolah.
Di Kecamatan Puhpelem, ada tiga sekolah yang menggelar ujicoba PTM. Yakni SMP Negeri 2 Puhpelem, SD Negeri 1 Giriharjo dan SD Negeri 2 Tengger.
Mematuhi Prokes
Camat Puhpelem, Jaiman, menekankan tentang pentingnya mematuhi Prokes, termasuk perlunya menjaga jarak dan menghindarkan berkerumun.
Terkait ini, pihak sekolah hanya mengisi 14 kursi siswa untuk setiap ruang kelas. Pengaturan sama, juga berlangsung di SMP Negeri 1 Nguntoronadi, Wonogiri.
Sebelum melaksanakan pembelajaran, para siswa melaksanakan apel. Camat Nguntoronadi, Endriyo Rahardjo, tampil memimpin apel hari pertama pelaksanaan ujicoba PTM.
Ikut hadir, Danramil-04/Nguntoronadi Kapten (lnf) Budi Utama, Kapolsek AKP Aman Margono, Kepala Puskesmas Nguntoronadi I dan II, Dokter Hananto dan Dokter Mursid.
Danramil bersama Satgas Covid-19, berupaya memastikan ujicoba PTM di sekolah, berjalan aman dengan menerapkan Prokes.
Bambang Pur
