blank
BNN bersama Colombo Plan (CP) saat melakukan rapat pemanfaatan keanggotaan CP Drug Advisory Programme dalam upaya P4GN. Foto: Dok Biro Humas & Protokol BNN/Ist

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Colombo Plan (CP) Drug Advisory Programme (DAP) bersama Badan Narkotika Nasional berkolaborasi dalam kegiatan pelatihan bidang pencegahan dan rehabilitasi.

Kerja sama antara Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan CP tersebut telah terjalin sangat erat selama bertahun-tahun.

Hal itu disampaikan Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Drs. Puji Sarwono dalam rapat Pemanfaatan Keanggotaan Colombo Plan Drug Advisory Programme dalam upaya P4GN, Jumat (21/5/2021).

Menurut Puji, CP sudah menjadi kemitraan dengan BNN sejak lama. Selama ini, CP mendukung BNN dalam upaya capacity building dalam meningkatkan kapabilitas personel BNN, baik dalam program rehabilitasi maupun pencegahan.

“Kita berharap dukungan program capacity building bisa meningkat ke bidang yang lainnya,” ungkap Puji.

Puji mengatakan, pertemuan tersebut sangat penting sebagai salah satu persiapan menuju kegiatan Consultative Committee Meeting Colombo Plan ke 47 yang rencananya digelar pada tahun ini.

“Karena itulah, Indonesia (BNN) sebagai focal point dalam upaya penanggulangan narkoba harus bekerjasama dengan CP,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, jajaran Direktorat Kerja Sama Deputi Bidang Hukum dan kerja sama dengan unsur lain dari Deputi Bidang Pencegahan dan Deputi Bidang Rehabilitasi menghimpun berbagai data dan masukan, terkait pencapaian yang sudah dilakukan bersama Colombo Plan, dan juga rekomendasi apa yang bisa dikerjakan bersama selanjutnya.

Menurutnya, masukan-masukan tersebut nantinya akan disampaikan kepada Sekretariat Negara.

Sementara itu, Erry Wijoyo selaku Program Officer Colombo Plan menjelaskan, CP yang berdiri tahun 1950, dan CP Drug Advisory Programme pada tahun 1973, telah menjadi pionir untuk diseminasi ilmu tentang pencegahan dan rehabilitasi di Asia Pasifik.

“Colombo Plan hadir untuk fokus pada capacity building melalui pelatihan. Selain itu, kami juga fokus untuk memberi ruang pada profesi di bidang pencegahan dan rehabilitasi seperti konselor dan penyuluh agar diakui secara profesional,” kata Erry.

Terkait pelatihan baik untuk pencegahan dan rehabilitasi, Erry mengatakan telah membuat berbagai kurikulum dan modul yang bermanfaat untuk para pelaksana kegiatan di lapangan dan para pembuat kebijakan.

Dari kerja sama yang telah dilakukan selama ini, berbagai manfaat dari pelatihan dan modul-modul baik pencegahan dan rehabilitasi telah dirasakan oleh BNN.

Seperti yang disampaikan dr. Yoseph Jodi, selaku Administrator Kesehatan Ahli Muda dari Direktorat Pascarehabilitasi BNN, bahwa salah satu manfaat yang bisa dirasakan adalah kualitas layanan rehabilitasi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Hal itu tidak lepas dari dukungan Colombo Plan yang telah memberikan pelatihan kepada para konselor.

Ning