blank
Petugas Polres Kebumen dan Polsek Mirit berada di lokasi kejadian ledakan petasan dahsyat di rumah warga Desa Ngabeyan.(Foto;SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Tragedi meledaknya sekarung petasan hingga menyebabkan 3 pemuda meninggal di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, masih terus menjadi pembicaraan hangat di tagar media sosial maupun di masyarakat Kebumen.

Terlebih bagi Untung (55) yang rumahnya hancur terkena ledakan, tentu masih menyisakan duka mendalam. Maklumlah, anak lelakinya, Muhamad Taufik, ikut menjadi korban meninggal dunia.

Padahal Lebaran hanya tinggal menunggu jam. Berubah menjadi petaka dan hujan tangis saat serbuk petasan meledak dahsyat di rumahnya hingga terdengar di dua kecamatan, Mirit dan Prembun, pada Rabu (12/5) petang.

Dari kejadian ledakan itu anak kedua Untung yang bernama Muhammad Taufik Hidayat (27) meninggal seketika. Tragisnya sekarung mercon itu meledak menjelang waktu berbuka puasa sekitar Pukul 17.30 WIB, Rabu (12/5).

“Saat kejadian, saya tidak di rumah. Saya berada di belakang rumah,”jelas Untung. Namun detik-detik kejadian, Untung mendengar jelas gelegar suara ledakan petasan yang memekakkan telinga.

blank
Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama memimpin olah TKP di rumah Untung, warga Desa Ngabeyan, Kecamatan Mirit.(Foto;SB/Ist)

Ia bergegas menuju ke sumber suara, dan melihat peristiwa mengerikan pascaledakan dahsyat tersebut.”Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya,”katanya.

Beberapa hari sebelumnya, ia sempat menegur anaknya untuk tidak membuat petasan. Sebab lingkungan sekitar tidak semuanya suka dengan suara mercon. Untung tidak pernah tahu, anaknya mendapatkan serbuk petasan dari mana. Muhammad Taufiq sehari-hari merantau di luar kota.

Menjelang Lebaran, rupanya korban diam-diam bersama pemuda tetangganya ingin merayakan dengan “pesta” petasan. Ia bersama saudara serta tetangganya membuat sendiri selongsong petasan dari kertas bekas hanya berdasarkan pengalamannya.

Namun kemeriahan yang sebelumnya direncanakan berubah menjadi tragedi. Taufiq bersama dengan 7 pemuda lainnya menjadi korban ledakan sekarung mercon yang dahsyat itu.

Terkait hal tersebut, sebenarnya Polres Kebumen sejak lama melakukan antisipasi dengan menggelar Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan atau KKYD dengan sasaran miras dan petasan. Sejak sebelum Bulan Ramadan, polisi siang malam menggelar kegiatan KKYD.

Bahkan tidak sedikit pula serbuk petasan yang diamankan dari kegiatan KKYD tersebut. Sebanyak 215 Kilogram serbuk petasan, sepekan sebelumnya telah dimusnahkan oleh Polres Kebumen melibatkan Tim Gegana Brimob Polda Jateng di kawasan Puslitbang TNI AD Pantai Setrojenar Buluspesantren.

Sementara itu petuags memperkirakan petasan yang meledak di Ngabeyan Mirit karena kecerobohan saat memasukan serbuk petasan ke dalam selongsong. Ditengarai saat kejadian serbuk petasan terkena api rokok.

Mengenai jumlah serbuk yang meledak masih akan menunggu Tim Labfor Polda Jateng yang akan melakukan olah TKP lanjutan di lokasi kejadian, dalam waktu dekat.

Korban meninggal masing-masing bernama Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19) dan Sugiyanto (23). Sedangkan korban mengalami luka-luka Bambang priyono (29), Rio Dwi Pangestu (22), Alib (24), Irwan (25) dan Ratna.

Komper Wardopo