blank
Seorang warga Palestina berdoa sementara polisi Israel berkumpul setelah bentrokan di kompleks Masjid Al Aqsa, di Yerusalem, (7/5/2021). Bentrokan tersebut imbas ketegangan di Yerusalem yang meningkat karena warga Palestina memprotes pembatasan akses Israel ke beberapa bagian Kota Tua Yerusalem selama bulan suci Ramadhan dan beberapa keluarga Palestina diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka, untuk memberi jalan bagi pemukim Israel. Antara

ANKARA (SUARABARU.ID) – Ribuan orang berkumpul di luar kedutaan besar Israel di Ankara dan konsulatnya di Istanbul untuk memprotes tindakan Israel terhadap Palestina pada Senin (10/5) , sementara Presiden Tayyip Erdogan berbicara kepada para pemimpin Timur Tengah tentang meningkatnya kekerasan.

Meskipun ada penguncian penuh yang bertujuan untuk mengekang kasus virus corona, para pengunjuk rasa di Istanbul, termasuk Suriah dan Palestina, membawa bendera Palestina sambil meneriakkan, “(tentara Turki) berangkatlah ke Gaza” dan “ganyang Israel, ganyang Amerika.”

Erdogan berbicara melalui telepon dengan Raja Abdullah dari Yordania, Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah, serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Menteri Luar Negeri Turki Cavusoglu membahas masalah ini dengan mitranya di Iran, Aljazair, Pakistan, dan Rusia.

Menurut pernyataan dari kantornya, Erdogan mengatakan kepada Raja Abdullah bahwa serangan “tidak manusiawi” terhadap Palestina ditujukan kepada semua Muslim, seraya menambahkan bahwa Turki dan Yordania perlu bekerja sama untuk menghentikan mereka.

Bentrokan kekerasan atas Yerusalem meningkat secara dramatis pada Senin. Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 20 orang, termasuk sembilan anak-anak, tewas oleh serangan udara Israel yang diluncurkan setelah kelompok militan Palestina menembakkan roket di dekat Yerusalem.

Ant/Muha