GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sinergitas TNI dan Polri di bulan ramadhan terlihat dalam pembagian takjil dan masker gratis. Kegiatan tersebut digelar pada Selasa (4/5/2021).
Terlihat Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard Siahaan dan Dandim 0717/Purwodadi Letkol Inf Asman Mokoginta membagikan takjil dan masker gratis untuk pengguna jalan di simpang traffic light Jalan MT Haryono dan Jalan R. Suprapto Purwodadi.
Setiap pengguna jalan yang tak mengenakan masker diberikan masker gratis dan arahan bijak dari dua ksatria Grobogan tersebut. Selain itu, 100 takjil gratis juga diberikan kepada para pengemudi mobil maupun motor yang melintas di wilayah itu.
“Jumlah takjil yang kita bagikan hari ini 100 buah. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian kita terhadap kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang diharapkan bisa meringankan beban masyarakat,” jelas Kapolres
Selain aksi sosial pemberian masker dan takjil, para personel gabungan juga memberikan sosialisasi protokol kesehatan terkait covid-19 dan aturan larangan mudik. Pihaknya memunta kepada masyarakat untuk ikut mensosialisasikan aturan larangan mudik.
“Cara mengampanyekannya kepada sanak saudara agar mereka yang sedang merantau jangan mudik dulu tahun ini. Selain Polres dan Kodim, hal serupa juga dilaksanakan oleh seluruh Polsek dan Koramil se Kabupaten Grobogan,” tambahnya.
Sementara itu, Dandim 0717/Pwd Letkol Inf Asman Mokoginta menjelaskan bahwa kegiatan pembagian takjil khusus menjelang hari Idul Fitri ini sesuai perintah Pangdam dan Kapolda yang mana akan dilaksanakan 10 hari berturut-turut dengan waktu dan lokasi yang berbeda-beda. Selain untuk membantu masyarakat, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengecek penerapan protokol kesehatan khususnya penggunaan masker dan juga mengecek kemungkinan adanya masyarakat yang sudah melakukan mudik.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengecek kedisiplinan masyarakat terkait penggunaan masker sekalian juga terkait kemungkinan mudik yang dilakukan masyarakat. Kita cek kelengkapannya, jangan sampai mudik mendahului, tetapi tanpa mematuhi kaidah yang ada.” Kata Letkol Asman Mokoginta.
Hana eswe.
