blank
Bupati Blora, dengan wakil Bupati menggelar Rapat Koordinasi Ekuinda bertempat di Ruang Pertemuan Setda Blora.

BLORA (SUARABARU.ID) – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP, M.Si pada Selasa pagi (04/05/2021) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Ekonomi Keuangan dan Industri Daerah (Ekuinda), dan evaluasi kesehatan dengan jajaran Forkopimda, MUI, Kemenag, dan OPD stakeholder terkait lainnya.

Bertempat di Ruang Pertemuan Setda Blora, rapat dihadiri Wakil Bupati, Dandim, Wakapolres, Kajari, dan Ketua DPRD. Ada beberapa aspek yang menjadi perhatian Bupati Arief Rohman dalam rakor ini, di antaranya adalah kesehatan, kebutuhan bahan pokok, keuangan, infrastruktur, dan lokasi sholat Ied.

Meskipun Pemerintah Pusat melarang masyarakat untuk mudik, namun Bupati Arief Rohman memperkirakan tetap akan ada banyak perantau yang mudik ke Blora. Untuk itu, Arief Rohman meminta kepada seluruh stakeholder untuk memperhatikan hal tersebut dengan baik.

“Untuk masa mudik tahun ini, dimana pandemi Covid-19 belum juga berakhir, kita perlu menentukan langkah-langkah yang tepat. Hal ini penting untuk memastikan kesehatan masyarakat, dan terpenuhinya kebutuhan pokok bagi masyarakat. Kita ingin agar Lebaran Idul Fitri nanti berlangsung aman dan sehat,” terang Arief.

“Saya minta para Camat beserta Forkopimcam, Kades, dan Satpol PP untuk memastikan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Terutama di tempat ibadah, pasar, dan pertokoan. Tolong diatur, jangan sampai ada kerumunan,” lanjutnya.

Bupati Arief Rohman juga menekankan agar kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri diperhatikan ketersediaannya. Dia juga meminta agar harga-harga kebutuhan pokok stabil terjangkau.

“Untuk perbankan, saya minta untuk menyediakan uang-uang baru. Karena biasanya kebutuhan akan uang baru di saat Idul Fitri itu meningkat tajam. ATM-ATM juga pastikan agar selalu terisi,” tambahnya.

Kompol Dr. Rubiyanto, selaku Wakapolres yang hadir mewakili Kapolres Blora menyatakan bahwa momentum lebaran adalah momen di mana masyarakat berkumpul dalam jumlah besar. Maka dari itu, pihaknya meminta adanya sinergi antara Polres, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dalam menghadapi pemudik. Melalui sinergi ini, diharapkan kesehatan dan keamanan masyarakat lebih terjaga.

Senada dengan Wakapolres, Dandim 0721/Blora, Letkol Inf. Ali Mahmudi mengatakan bahwa perlu adanya dukungan dari seluruh stakeholder dalam rangka pengamanan wilayah terkait Covid-19.

“Memang Blora tidak terlalu tinggi kasusnya, tetapi setiap hari selalu ada tambahan kasus. Ini yang harus diperhatikan,” terang Ali Mahmudi.

Dari rakor ini, dihasilkan keputusan bahwa pelaksanaan Sholat Ied 1442 H akan tetap dilaksanakan namun tidak hanya dipusatkan di 1 titik, melainkan juga dilaksanakan di masjid-masjid desa/kampung hingga musholla. Ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kerumunan saat pelaksanaan Sholat Ied.

Sedangkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, akan dilakukan penambahan ruang isolasi di RSUD Blora dan Cepu. Pihak petugas keamanan juga terus melakukan penjagaan di pos perbatasan dan menggalakan pendataan pemudik mulai dari tingkat desa.

Rakor ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah, para Kepala OPD dan Camat se-Kabupaten Blora, BUMN/BUMD, ormas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Kudnadi