blank
Tim Divhumas Mabes Polri bersama Polda Jateng saat melakukan kunjungan ke Ponpes Langgar Wali Jogoloyo Wonosalam, Demak. Foto: Dok/ist

DEMAK (SUARABARU.ID) – Tim Divhumas Mabes Polri bersama Polda Jateng melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Langgar Wali Jogoloyo Wonosalam, Kabupaten Demak.

Kedatangan mereka disambut KH. Akromulhadi, selaku pengasuh  Ponpes Langgar Wali Jogoloyo Wonosalam Demak, dan Kapolres Demak, AKBP Andika Bayu Adhitama, SIK, MH, Kamis (22/4/2021).

Dalam kunjungan ke Ponpes tersebut, Kabag Penum Ro Penmas Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Dr. Ahmad Ramadhan S.H., M.S., didampingi Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna.

Kombes Pol Dr. Ahmad Ramadhan mengatakan, kedatangannya bersama tim Divhumas Mabes Polri, untuk meliput kegiatan Ponpes Langgar Wali Jogoloyo Wonosalam Demak yang berada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Ahmad menjelaskan, kedatangannya bersama tIM Divhumas Polri ke Ponpes Demak ini untuk menyampaikan program Mabes Polri mengenai kontra radikal.

“Jadi sebelum kami sampai disini, kami melakukan diskusi di Semarang. Apakah kontra radikal dan terorisme itu. Kontra radikal adalah bibit menjadikan seseorang untuk menjadi terorisme,” jelasnya.

Dikatakan bahwa terorisme ini bisa menghancurkan Negara dan umat di dunia. Menurutnya, program kontra radikalisme ini untuk membentengi diri atau pertahanan dari ancaman paham-paham radikal kemasyarakatan terutama generasi muda.

“Ketika kita kuat, paham-paham ataupun doktrin-doktrin radikallisme ini tidak mudah masuk kedalam masyarakat. Jadi perlu dipahami juga bahwa teroris yang masuk ke Indonesia bisa melalui jalur pendidikan pondok pesantren,” ucap Ahmad.

Namun, sambung dia, berbeda dengan Pondok Pesantren Langgar Wali Jogoloyo Wonosalam Demak ini, karena di sini tidak terpapar pengaruh radikallisme dan terorisme. Dirinya berpesan, untuk tetap memperkokoh diri kepada santri dan masyarakat Demak dari bahaya paham radikalisme yang menjadikan terorisme.

“Jika kita sudah memperkokoh diri kita, segala bentuk paham-paham radikalisme dapat kita lawan,” tuturnya.

Dirinya mencontohkan, seperti kejadian kasus bom bunuh diri dan penyerangan Mabes Polri yang terjadi beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh kaum muda melinial, artinya paham radikalisme ini sudah masuk kedalam kelompok- kelompok remaja saat ini.

“Coba kita bayangkan jika generasi muda sudah disusupi oleh paham radikalisme seperti ini, maka akan rusak dan hancur negara kita. Saya minta kepada tokoh masyarakat, pengasuh ponpes dan orang tua, untuk mengawasi anak-anak kita dan para santri agar tidak masuk dalam bahaya radikalisme ini,” tambahnya.

Pengasuh Ponpes Langgar Wali Jogoloyo Wonosalam Demak, KH. Akromulhadi menyampaikan terima kasih atas kedatangan tim Divhunas Mabes Polri di pondoknya yang telah menyampaikan bahaya paham radikalisme kepada tokoh masyarakat dan semua santrinya di pondok ini.

Sementara itu Kapolres Demak, AKBP Andika Bayu Adhitama, SIK, MH, mengaku akan memberikan pengawasan dan penjelasan akan paham radikalisme kepada kalangan anak muda dan semua santri di Kabupaten Demak ini.

Ning