Hardian Sakti Laksana selaku Bidang Perencanaan Program YBM PT PLN UID Jateng dan DIY saat menggunting pita tanda dilaunchingnya program budidaya jamur tiram di Kelurahan Banjardowo. Foto: Ning

SEMARANG (SUARABARU.ID) – YBM PT PLN (Persero) UID Jateng dan DIY bersama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jateng melaunching program budidaya jamur tiram di Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Selasa (20/4/2021).

Hardian Sakti Laksana selaku Bidang Perencanaan Program YBM PT PLN UID Jateng dan DIY mengatakan, bahwa budidaya jamur tiram saat ini masih menjadi trend.

Pihaknya berharap budidaya jamur tiram ini bisa menambah pendapatan dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di Banjardowo, yang hasilnya bisa mensuplay kebutuhan jamur di masyarakat.

“YBM PLN merupakan yayasan yang mengelola dana zakat pegawai PLN untuk disalurkan kepada masyarakat kurang mampu. “Kami dalam program ini berharap bisa mengentaskan ekonomi masyarakat khususnya di Banjardowo,” ujar Hardian.

Menurutnya, pogram ini merupakan program kontinyu. Dan kebetulan bulan Ramadan ini waktu yang tepat untuk melaunching budidaya jamur tiram.

Dirinya mengaku akan melakukan pendampingan dan evalusi yang diharapkan bisa berkelanjutan.

Lurah Banjardowo, Suhartono mengapresiasi dilaunchingnya program budidaya jamur tiram yang diinisiasi YBM PT PLN UID Jateng dan DIY bersama IZI Jateng.

“Kami bangga, dalam pandemi seperti ini masih ada celah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Sementara saat ini baru ada 3 atau 4 orang penerima manfaat, semoga ke depan bisa lebih banyak lagi,” ucapnya.

Djoko Adhi Saputro selaku Kepala IZI Jateng mengucap syukur berkesempatan sinergi dengan YBM PLN UID Jateng dan DIY untuk melaunching program budidaya jamur tiram di Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk Semarang.

“Ini satu inisiasi dari kami. Mudah- mudahan usaha jamur tiram yang sudah dirintis dan mendapat suport dari YBM PLN UID Jateng terus berkembang,” kata Dkoko.

Menurut Djoko, saat ini masih untuk 4 penerima dengan kapasitas masing-masing mendapat 1000 bibit untuk budidaya jamur tiram.

“Ini kesempatan luar biasa, karena penerima sebelumnya sudah merintis meski dengan kapasitas lebih kecil. Semoga dukungan ini bisa menjadi semangat bagi mereka,” ungkap Djoko.

Djoko mengaku mempunyai satu cita-cita, tempat ini menjadi satu kawasan integral dalam aspek budidaya jamur tiram, sampai menjadi hasil olahan.

“Semoga bisa menjadi tempat edukasi dan pelatihan. Masyarakat juga bisa belajar tentang budidaya jamur tiram di sini,” pungkas Djoko.

Ning