SEMARANG (SUARABARU.ID) – Angka kecelakaan lalu lintas (Laka lantas) di wilayah hukum Polda Jawa Tengah pada semester 2 tahun 2020 mengalami penurunan, jika dibanding semester 1.
Hal itu disampaikan Serdik Sespimmen Polri Angkatan 61, Kompol Hary Ardianto di Semarang, Sabtu (17/4/2021).
Berdasarkan data Subditgakkum Ditlantas Polda Jateng, pada semester 2 mulai Juli hingga Desember 2020, di wilayah hukum Polda Jateng terdapat 9.423 kejadian laka lantas, yang mana ada 1.521 korban dinyatakan meninggal dunia, 26 luka berat, 10.869 luka ringan, dan mengakibatkan kerugian material mencapai Rp 6.914.600.000.
Sementara pada semester 1 tahun 2020, yakni Januari hingga Juni 2020, angka kejadian laka lantas ada 10.838 perkara, dan korban meninggal dunia ada 1.757 jiwa.
Berdasarkan data tersebut, angka laka lantas di wilayah hukum Polda Jawa Tengah pada semester 2 mengalami penurunan sekitar 13 persen, jika dibanding semester 1.
“Jika melihat data angka laka lantas periode semester 1 tahun 2020 dan semester 2 tahun 2020, dari segi kejadian maupun dari segi fatalitas korban meninggal dunia mengalami penurunan,” kata Hary.
Menurutnya, hal itu merupakan upaya yang dilakukan Polri khususnya Ditlantas Polda Jawa Tengah bersama stakeholder terkait, serta meningkatnya kesadaran masyarakat ataupun pengguna jalan dalam tertib berlalu lintas, sehingga jumlah kecelakaan menurun.
“Jumlah orang meninggal dunia karena kecelakaan dari semester 1 ke semester 2 tahun 2020 mengalami penurunan 13 persen, namun fakta tersebut tetap saja mengkhawatirkan, harus dicari solusinya untuk terus menurunkan angka kecelakaan dan fatalitas korban meninggal dunia,” tandas Hary.
“Jika dibikin rata-rata, kurang lebih ada 52 kejadian kecelakaan per hari, atau setiap hari ada 8 orang yang meninggal dunia. Tidak bermaksud mengecilkan virus Corona sebagai penyakit yang mematikan, ada juga penyebab kematian tinggi yang tidak disadari masyarakat, yakni terjadi di jalan yang disebabkan tidak tertibnya berlalu lintas, sehingga menyebabkan kecelakaan dan meninggal dunia,” jelas Hary.
Hary mengimbau kepada masyarakat atau pengguna jalan untuk selalu patuh terhadap aturan lalu lintas, disiplin dan toleransi dalam berkendara di jalan.
“Jangan lupa sebelum berkendara, kondisi kendaraan harus dalam keadaan prima. Begitupun kesiapan fisik dari pengendara, serta surat-surat kendaraan seperti SIM dan STNK, harus disiapkan,” pungkasnya.
Ning