blank

SEMARANG – Panitia Peneriamaan Mahasiswa Baru Unissula berhasil menggagalkan upaya curang 25 peserta ujian saringan masuk Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi yang dilaksanakan secara online pada Ahad (28/3). Hal itu disampaikan Wakil Rektor III Unissula Muhammad Qomaruddin ST., M.Sc, PhD saat memantau pelaksanaan ujian saringan masuk yang diikuti 252 peserta calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi pada Gelombang 1 tahap 2.

“Ada upaya curang dari sebagian calon mahasiswa baru untuk diterima menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Hari ini kita berhasil menggagalkan upaya mereka. Ada diantara mereka yang menggunakan bantuan teknologi dengan meremote PC dan beberapa pelanggaran lainnya, teknologi seleksi Computer Based Test (CBT) kami memastikan setiap bentuk kecurangan akan terungkap”, ungkapnya.

Lebih jauh Qomaruddin menjelaskan bahwa Unissula melakukan proses penerimaan mahasiswa baru secara ketat dan mengutamakan kwalitas terlebih saat ini Fakultas Kedokteran Umum dan Fakultas Kedokteran Gigi Unissula telah terakreditasi A dari LAM PT KES serta terakreditasi internasional dengan predikat unggul dari ASIC yang berbasis di Inggris.

“Kita tidak main-main dalam proses seleksi ini. Sehingga kita membangun sistem seleksi ini dengan melibatkan tenaga ahli IT yang kompeten, sebagai bukti bahwa hari ini ditengarahi terdapat 25 peserta yang terindikasi melakukan pelanggaran.

Kita berusaha mencari calon-calon mahasiswa yang benar-benar berkwalitas dengan standar mutu yang baik. Sehingga kita melakukan pengawasan dan berusaha memperkuat pengamanan”, ungkapnya. Ia juga meminta calon mahasiswa dan orang tua mahasiswa untuk tidak tergoda menggunakan cara-cara curang untuk bisa diterima menjadi mahasiswa baru.

“Kami menyadari bahwa seiring dengan semakin baiknya kwalitas Fakultas Kedokteran Umum dan Fakultas Kedokteran Gigi Unissula maka akan semakin banyak calon mahasiswa yang tertarik untuk bergabung, namun perlu kami ingatkan bahwa hal itu harus tetap dilakukan dengan cara-cara legal dan menghindari kecurangan”, pungkasnya.

Sedangkan Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. dr. H. Setyo Trisnadi, SH., SpKF. , menerangkan bahwa menempuh Pendidikan di Fakultas Kedokteran memerlukan kesiapan spiritual, keilmuan, dan perilaku yang baik sebagai dasar untuk mengikuti proses Pendidikan, karena proses Pendidikan memerlukan ketahanan, pemahaman, ketrampilan dan attitude yang baik. Apalagi Pendidikan kedokteran mahasiswa harus menempuh ujian nasional sebagai exit exam.

Di samping itu, Fakultas Kedokteran dalam pengembangan institusi selalu memperhatikan dinamika kebutuhan stake holders, sehingga mutu lulusan memenuhi standar kompetensi.