blank
Salah satu contoh produk kopi khas Wonosobo. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat akan menggagas branding “Kopi Wonosobo” atau nama lain untuk produk olahan kopi lokal di wilayah pegunungan yang dipimpinnya.

“Di Wonosobo kan banyak produk olahan kopi lokal. Brandingnya pun masih macam-macam sesuai asal daerahnya. Maka perlu satu branding guna mendongkrak popularitas kopi khas Wonosobo,” katanya, Minggu (21/3).

Menurut Afif, kopi lokal Wonosobo yang kini sudah mulai dikenal publik, yakni Kopi Bowongso (Kalikajar), Kopi Tambi (Kejajar), Kopi Slukatan (Mojotengah), Kopi Mlandi (Garung) dan Kopi Dieng (Kejajar).

“Jika masih pakai branding kopi sendiri-sendiri, maka akan sulit dan berat mengangkat popularitas kopi Wonosobo di tengah nama besar branding kopi dari daerah lain,” cetusnya.

Kopi Khas

blank
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat. Foto : SB/dok

Afif mengungkapkan dalam waktu dekat akan segera mengumpulkan petani dan pelaku UMKM pengolah kopi di daerahnya untuk mengkaji branding yang pas untuk kopi khas Wonosobo.

“Branding Kopi Wonosobo bukan lantas akan meniadakan nama asal kopi tersebut. Sebab, di bawah branding Kopi Wonosobo tetap ada nama daerah asal seperti Slukatan, Tambi, Bowongso, Mlandi dan Dieng,” ucapnya.

Nama branding kopi Wonosobo pun, menurutnya, dapat menggunakan istilah lain, seperti “Kopi Dieng” atau “Kopi Saba”, sesuai kesepakatan bersama. Yang penting namanya mudah dan enak di dengar bagi publik di luar Wonosobo.

“Saya juga akan mengajak dan membiasakan warga Wonosobo untuk ngopi bersama di hari Jumat, Sabtu atau Minggu, dalam setiap pekan. Gerakan tersebut diharapkan mampu mendorong pengembangan usaha kopi di daerah ini,” gagasnya.

Muharno Zarka