blank
Arus lalu lintas di kawasan Chaoyang, Beijing, macet, Senin (15/3/2021) pagi, karena terbatasnya jarak pandang akibat badai debu pasir. Antara

BEIJING (SUARABARU.ID) – Badai debu pasir melanda sejumlah wilayah di Beijing yang mengakibatkan langit di Ibu Kota China berkabut kuning sejak Senin pagi (15/3/2021).

Jarak pandang pun kurang dari satu kilometer, sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas di beberapa ruas jalan utama Beijing.

Kantor Pelayanan Meteorologi Kota Beijing  pukul 07.25 waktu setempat (06.25 WIB) mengeluarkan peringatan kewaspadaan atas terjadinya badai pasir.

Embusan angin makin menyebabkan udara di luar ruangan tidak sehat.

Baca Juga: Jepang Pertimbangkan Respons Terhadap Kudeta Militer Myanmar

Pusat Meteorologi Nasional China (NMC) menyatakan badai itu berasal dari wilayah tengah dan timur Mongolia yang terjadi  Minggu (14/3/2021).

Secara bertahap, badai berubah arah ke selatan sehingga berdampak pada Beijing.

“Gabungan antara siklon Mongolia dan tekanan udara dingin mendorong terjadinya badai pasir,” kata Zhang Bihui, teknisi senior NMC.

Baca Juga: Kasus Melandai, Bahrain Longgarkan Sejumlah Pembatasan Covid-19

Data di NMC menyebutkan ada 12 provinsi/kota setingkat provinsi yang dilanda badai debu pasir ini hingga Senin malam (15/3/2021).

Badai pasir ini merupakan terbesar dan berdampak terluas di China dalam 10 tahun terakhir.

Ant-Claudia