SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Sasmito, harus mengecek ulang datanya yang menyatakan, Kota Surakarta tertinggi kasus aktifnya. Data Satgas itu dipertanyakan, karena tidak mungkin kasus aktif di Solo sebanyak 7,354, ketika se-Jateng saja hanya 6.881 kasus.
Berdasarkan data di corona.jatengprov.go.id, kasus aktif di Kota Surakarta saat ini tercatat 278 kasus. Data Satgas Covid semakin meragukan, jika menilik angka kumulatif sejak Maret 2020 hingga hari ini, kasus terkonfirmasi covid-19 di Kota Surakarta sebanyak 4.862 kasus.
”Ini jangan-jangan beliau keliru, bahwa 7.354 itu mungkin seluruh Jawa Tengah. Catatan saya yang di Solo itu hanya 278. Jauh banget ini,” tutur Ganjar, usai acara Mangayubagyo Purna Tugas Asisten Pemerintahan dan Kesra, Sarwa Pramana, di Grhadika Bhakti Praja, Jumat (26/2/2021).
BACA JUGA: Pesan Bijak Ganjar, Bupati/Wali Kota Harus Rukun dengan Wakilnya
Dia mengaku heran, karena berdasarkan data corona.jatengprov.go.id, di Jateng saat ini hanya terdapat 6.881 kasus aktif. Maka tidak mungkin jika kasus aktif di Kota Surakarta mencapai 7.354 kasus.
”Sekali lagi, angka 7.354 rasa-rasanya harus dikoreksi. Kenapa? Karena kalau itu nanti disampaikan, ceritanya akan beda. Nanti bikin kepanikan baru warga di sana, wah Solo tertinggi, padahal tidak gitu lho,” tegasnya.
Ganjar berharap, Satgas Covid-19 lebih berhati-hati lagi dalam rilis data. Sebab, hal ini sudah terjadi beberapa kali. Ganjar pun mengaku siap membantu untuk mensinkronkan data.
”Mudah-mudahan bisa menjadi koreksi bagi Prof Wiku dan teman-teman yang meluncurkan data. Kalau perlu konfirmasikan data kepada kami. Kami siap kok untuk membantu,” tegasnya.
Riyan-Sol