blank
Gedung baru DPU-PR Kota Magelang terinspirasi bangunan cagar budaya Water Torn, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Sigit Widyonindito Rabu (3/2) akan meresmikan tujuh proyek infrastruktur yang dikerjakan selama tahun 2020. Lokasi peresmian dipusatkan di gedung baru Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang.

Ketujuh proyek strategis dan monumental yang siap dioperasionalkan tahun 2021 itu antara lain adalah gedung DPUPR Kota Magelang. Gedung tiga lantai yang pembangunannya menelan dana  Rp 16,7 miliar terlihat unik. Karena konsepnya terinspirasi dari bangunan cagar budaya Water Torn, yang menjadi ikon Kota Magelang.

Pembangunan gedung yang berlokasi di Jalan Sudirman  dikerjakan tepat waktu selama 8 bulan.  Rencananya bangunan itu akan dijadikan proyek percontohan (pilot project) untuk proyek pembangunan gedung-gedung lainnya di Kota Magelang.

Selanjutnya pembangunan gedung Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang di kawasan Sidotopo, Kecamatan Magelang Utara. Gedung ini untuk mengganti gedung lama yang sudah tidak representatif dijadikan perkantoran. Gedung dua  lantai senilai Rp 8,6 milyar ini dibangun dengan mengusung konsep eco building, memakai panel surya sebagai sumber listrik, serta menghadirkan banyak tanaman dan pepohonan rindang.

Proyek lainnya yang juga akan diresmikan adalah puskesmas pembantu (Pustu) Gelangan senilai Rp 1,2 milyar, perbaikan jalan Tidar Soka senilai Rp 6,6 milyar, peningkatan saluran drainase di kawasan jalan Beringin VII senilai Rp 3,6 milyar, lapangan tenis outdoor Gelora Sanden senilai 693,6 juta, dan masjid kantor Wali Kota Magelang sebesar Rp 265,7 juta.

Kepala Bagian Pembangunan Setda Kota Magelang, Bowo Adrianto menjelaskan, adanya pandemi Covid-19 pada  tahun 2020 mengakibatkan APBD Kota Magelang mengalami realokasi dan refocusing. Sebanyak kurang lebih Rp 139,6 miliar dialokasikan untuk penanganan pandemi Covid-19.

‘’Ini berdampak pada realisasi pekerjaan fisik di Kota Magelang, sehingga hanya ada 7 paket pekerjaan strategis yang dikerjakan,’’ kata Bowo di kantornya Selasa (2/2).

blank
Bangunan baru Kantor Dinas Lingkungan Hidyp, (Bag Prokompim,, Pemkot Magelang)

Dia menambahkan, meski pandemi, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Magelang tahun 2020 tetap mengalami peningkatan, bahkan dalam lima tahun terakhir. Tahun 2016 Rp 220,315 miliar, tahun 2017 Rp 233,557 miliar, tahun 2018 Rp 249,877 miliar, tahun 2019 Rp 272,559 miliar dan tahun 2020 Rp 290,689 miliar.

‘’Jadi selama kepemimpinan Wali Kota Sigit Widyonindito periode kedua dari tahun 2015 sampai sekarang, PAD Kota Magelang mengalami kenaikan sebesar Rp 104,012 milyar atau 55,71 %,’’ ujarnya.

Menurutnya, dampak dari kenaikan PAD ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam bentuk bertambahnya program dan kegiatan pembangunan. Selama tahun 2020, terdapat 919 program dan 3.181 kegiatan yang dapat langsung dirasakan ke masyarakat, dengan alokasi anggaran Rp 1,008 trilyun.

Terkait struktur belanja, lanjut Bowo, tidak terlalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Belanja langsung lebih tinggi dibanding tidak langsung. Adapun belanja langsung sebesar Rp 525,864 miliar, sedangkan belanja tidak langsung sebesar Rp 482,876 miliar.

‘’Dari sini terlihat belanja langsung lebih tinggi 52,20 persen dibanding belanja tidak langsung yang hanya 47,80 persen dari alokasi anggaran. Hal ini berarti bahwa alokasi APBD Kota Magelang Tahun 2020 banyak digunakan sebagai belanja publik dan dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat,’’ terangnya.

 

Penulis : prokompim/kotamagelang)

Editor   : Doddy Ardjono