blank
Sepasang suami istri sedang menggunakan getek yang terbuat dari batang pisdang siang tadi ( Foto : Zulfah )

JEPARA (SUARABARU.ID) – Desa  Dorang   merupakan salah satu desa di Kecamatan Nalumsari yang sering  dilanda banjir. Tepatnya di Dukuh Tapen yang  perbatasan dengan wilayah Kecamatan Welahan, Jepara.  Karena itu setiap musim hujan tiba, banyak warga yang merasa was-was jika sewaktu-waktu banjir datang.

Warga padukuhan ini mengenal siklus banjir 7 tahunan.  Setelah banjir yang cukup parah pada tahun 2007 dan 2014 silam,  kini banjir terulang lagi pada tahun  2021.

blank
Banjir juga mulai melanda pemukiman warga ( Foto : Zulfah)

Memang hujan  yang tak kunjung berhenti  selama 4 hari sejak hari Jumat tanggal 28 Januari hingga hari Minggu kemarin mengakibatkan   Dukuh Tapen  salah satu dukuh di Desa Dorang Kecamatan Nalumsari tergenang oleh  banjir.

Banjir  disebabkan oleh debit  air sungai yang sangat tinggi hingga melimpas  keareal persawahan   sejak  Minggu sore, sekitar pukul  17.00 WIB. Menjelang tengah malam  debit air semakin bertambah. Hingga Senin  1 Februari 2021 ketinggian air mencapai 50 cm.

blank
SD Negeri 3 Dorong ( Foto : Zulfah )

Susana, salah satu warga yang dihubungi media ini siang tadi  mengatakan banjir di tempat tinggalmya mencapai sebatas lutut orang dewasa. Pada peristiwa tahun 2007 dan 2014   banjir  bisa berlangsung sampai beberapa hari ke depan.

“Air mulai tumpah ke jalan kemarin  sekitar pukul 5 sore hingga tengah malam air semakin naik dan mulai masuk ke rumah warga. Karena jalan terendam oleh air aktivitas warga menjadi terhenti, karena air hingga sebatas lutut orang dewasa,” ujar Susana ketika di hubungi lewat telfon, Senin ( 1/2/2021).

Hal senada juga dikatakan oleh Jumiatun. Ia   mengatakan  air semakin bertambah terus bahkan salah satu akses jalan menuju Desa Blimbingrejo dan arah ke Kabupaten Kudus sudah penuh dengan air.

Petinggi Desa Dorang Arief Supratiknjo,S.H mengatakan banjir di Dorang  akibat dari limpasan air Sungai SWD 1 yang meluap pada hari Minggu (31/1/2021,) sehingga luapan air sungai tersebut membanjiri areal persawahan dan  sebagian rumah warga.

“Sampai siang  ini    debit air justru bertambah . Bahkan sebagian warga mulai ada yang mengungsi karena diperkirakan debit air semakin tinggi,” ujarnya

Menurut Arief Supratiknjo,S.H, area persawahan yang terendam banjir seluas  100 ha lebih. Padahal tanaman padi tersebut saat  pengisian bulir. “Kerugian petani  diperkirakan  mencapai Rp. 2,8 milyar. Sementara Rumah warga yang terdampak banjir sampai saat ini mencapai 180 KK”, jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, koordinasi masih terus dilakukan dengan pihak-pihak terkait seperti seperti BPBD Jepara , Puskesmas, Koramil  dan pihak Kepolisian.

Sementara Kepala Dinas PURR Ary Bachtiar, terkait dengan banjir di Desa Dorang fihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan  BBWS Pemali Juana.

”Sungai yang meluap tersebut termasuk proyek normalisasi tahun 2021. Bahkan saat ini normalisasi sudah dilakukan di wilayah Kabupaten Kudus,” ujarnya. Harapan dan doa kita, SWD 1 segera surut,  hingga air yang menggenang di Dorang bisa masuk kealiran sungai.

Hadepe- Zulfah