SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menyerahkan bantuan kepada pemenang lomba Duta Pondok Pesantren (Ponpes) 2020. Bantuan itu diserahkan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, di Kantor Gubernur, Kamis (28/1/2021).
Sebanyak lima ponpes menerima bantuan tahap satu, berupa dana pembinaan sebesar Rp 125 juta. Penilaian lomba dilihat dari ponpes terbaik dalam menegakkan protokol kesehatan pencegahan covid-19, atau program Jogo Santri di lingkungan ponpes.
Kelima Ponpes itu yaitu, Raudhotul Mubtadiin (Balekambang Jepara), Ponpes Khozinatul Ulum I (Blora), Ponpes Walindo Manba’ul Falah (Pekalongan), serta Ponpes Al Uswah dan Ponpes Darun Najah Life Skill Kota Semarang.
BACA JUGA : Kirman: Jika untuk Vaksin, DPRD Izinkan Gubernur Refocusing Anggaran
Dalam sambutannya, Taj Yasin mengatakan, dengan adanya bantuan dana dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng, pemenang lomba diharapkan dapat membangun pos-pos pelayanan kesehatan untuk kiai dan santri.
Di antaranya untuk membangun ruang isolasi, pos kesehatan pesantren (Poskestren), jamban ramah lingkungan, ruang pertemuan santri dengan keluarga para santri, dan sarana prasarana pendukung lainnya.
”Contoh kongkret seperti ini kita kembangkan bersama, baik di ponpes yang ada di Jateng, maupun di daerah lain di Indonesia. Bukan hanya ponpes, tetapi lembaga-lembaga lain juga harus menerapkan prokes. Karena sampai sekarang pandemi covid-19 belum berakhir,” ujarnya.
Taj Yasin menjelaskan, pada peringatan Hari Santri 2020, telah diumumkan pemenang lomba Duta Santri dengan total 15 ponpes. Pemberian penghargaan itu dilakukan melalui seleksi penerapan protokol kesehatan di ponpes, mulai dari administrasi penilaian video dan pengecekan langsung di lapangan.
BACA JUGA : Pemerintah Daerah Harus Ikut Bertanggungjawab Urusan Kepemudaan
”Dari sekitar 193 peserta se-Jawa Tengah, hari ini penyerahan hadiah tahap satu kepada lima pemenang, sedangakan 10 pemenang lainnya akan menerima hadiah penanganan covid-19 yang akan dilaksanakan pada tahap kedua,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Ponpes Balekambang Jepara, Mustamir Wildan menyatakan, uang pembinaan dari Pemprov Jateng akan digunakan untuk membangun ruang isolasi santri. Apabila wabah virus corona sudah hilang, ruang isolasi akan dimanfaatkan untuk ruang penanganan para santri atau Poskestren.
”Selama ini kami menggunakan kamar santri untuk ruang isolasi darurat. Kalau ada santri yang batuk, pilek, atau sakit kami membawanya ke ruang itu,” tutur dia.
Saat ini, pembangunan ruang isolasi di Ponpes Balekambang Jepara sedang dilakukan. Diperkirakan tiga bulan mendatang atau sekitar April, sudah selesai dan bisa digunakan untuk ruang karantina santri yang mengalami gejala sakit.
Heri Priyono-Riyan