blank
Webinar yang digelar Yayasan Setara, mengangkat tema perlindungan dan perhatian terhadap anak selama pandemi. Foto: hery priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kasus tindak asusila dan kekerasan terhadap anak meningkat selama masa pandemi covid-19. Oleh karena itu, perlindungan dan perhatian terhadap anak perlu lebih ditingkatkan.

Di sisi lain, Unicef dengan mitranya Yayasan Setara, Lembaga Perlindungan Anak Klaten, Sahabat Kapas Solo, dan Sahabat Difabel, telah melakukan upaya meningkatkan keterampilamn dan kreativitas anak-anak, serta meningkatkan pendampingan dan perlindungan terhadap anak-anak dari perundungan dan kekerasan.

Dari acara webinar bertema ‘Kidung Harapan Menembus Batas’, Kamis (31/12/2020) yang digelar Yayasan Setara, muncul temuan dari beberapa kasus yang membutuhkan penanganan khusus, agar anak terlindungi.

BACA JUGA : Kondusif Saat Pergantian Tahun, Kapolres Grobogan Ucapkan Terima Kasih

Salah satu narasumber, Rizky Rahayu Setyawan, seorang Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Cilacap menjelaskan, jumlah anak yang berhadapan dengan Hukum (anak yang melakukan tindak kriminal), meningkat 10 persen dibandingkan sebelum terjadi pandemi.

”Anak-anak bosan berada di rumah. Mereka kemudian berkumpul dengan teman-temannya. Ada yang terjerumus melakukan pencurian, karena disuruh oleh orang yang lebih dewasa, dengan iming-iming imbalan tertentu. Namun mayoritas mereka melakukan tindak asusila,” katanya.

Oleh karena itu, Rizky menambahkan, agar anak tidak bosan di rumah karena belajar daring, adalah kewajiban orang tua agar anak-anak didampingi supaya tidak terjerumus ke pergaulan negatif.

BACA JUGA : Satu Warga “Kesurupan” Saat Hendak Rapid Tes Antigen

Dia menceritakan, dalam mendampingi anak-anak yang berhadapan dengan hukum, dia berada di lapangan, langsung bersentuhan dengan anak-anak dengan segala masalahnya, termasuk keluarganya.

”Kami berusaha membantu anak-anak yang sebenarnya bisa diselamatkan. Mereka terjerumus melakukan tindakan melawan hukum. Kami juga mengajak orang tua mereka mendampingi proses anaknya di pengadilan,” tuturnya.

Rizky menyebutkan, anak-anak yang terjerumus itu perlu mendapat perlindungan, agar bisa kembali menjadi baik. Namun bagi yang sudah punya bakat dan niat, hukuman itu justru makin menambah mereka menjadi lebih profesional.

Hery Priyono-Riyan