BALI (SUARABARU.ID)– Gubernur Bali I Wayan Koster mengakui jika keputusan memberlakukan tes swab bagi mereka yang masuk ke Bali cukup ‘mengagetkan’, namun pihaknya menegaskan hal itu tak bisa ditawar lagi karena arahan Pemerintah Pusat.
“Tidak ada argumentasi, kecuali harus mengikutinya. Kita harus betul-betul memproteksi Bali jangan sampai terjadi kenaikan infeksi akibat lonjakan orang yang datang ke Bali. Jangan sampai penanganan kita yang sudah bagus sejauh ini akan ‘rusak’ lagi,” tegasnya menanggapi berbagai komentar terkait Surat Edaran Nomor 2021 Tahun 2020, di sela Rapat Koordinasi Persiapan Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Rabu (16/12/2020).
Untuk itu, Gubernur Bali mengatakan, berbagai pihak yang berkepentingan perlu duduk bersama untuk menyikapi masa-masa krusial pada liburan jelang akhir tahun. Sebab diperkirakan bakal terjadi lonjakan jumlah kunjungan wisatawan yang akan berlibur ke Bali.
“Semula saya akan menggunakan aturan yang lama untuk persyaratan orang yang masuk ke Bali. Tetapi dalam arahan Bapak Menteri (Menko Marves, red) tanggal 14 Desember diputuskan sebagaimana yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 2021 Tahun 2020,” kata Gubernur Koster seperti dikutip perspectivesnews.com, anggota siberindo.co.
Provinsi Bali, lanjut Gubernur Koster, sebenarnya secara angka dan statistik sudah jauh keluar dari provinsi lain yang diprioritaskan untuk penanganan Covid-19. Namun dalam perjalanannya, Bali tetap dapat prioritas khusus mengingat image-nya sebagai kawasan destinasi wisata dunia.
“Kita mendapat kontrol khusus dari pemerintah pusat. Dan keputusan ini adalah keputusan bersama rapat tingkat nasional bersama pemerintah pusat dan daerah, Menteri dan Gubernur se-Indonesia bukan kemauan Gubernur Bali saja,” tegasnya, seperti dilansir dari siberindo.co grup siberindo.co.
Gubernur Koster membeberkan, dari sisi angka kasus pada daerah lain terhitung masih tinggi. Namun Bali sendiri masuk dalam daerah dengan penanganan yang baik dilihat dari angka kesembuhan yang lebih dari 91 persen lebih.
Claudia SB
