blank
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, duduk depan kiri, saat di Nirwana Stable, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen. Foto: humaini

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sebanyak 12 bidang kritis kehidupan perempuan, disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam peringatan Hari Ibu ke-92 yang dilakukan secara tatap muka dan virtual, di Nirwana Stable, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Semarang, Selasa (15/12/2020).

Menurut Ganjar, bidang kritis itu merupakan kesepakatan dari negara-negara anggota PBB yang melaksanakan konvensi Convention on Elimination of All form Discrimination Againts Women (CEDAW) pada 1995, di Beijing, Cina.

Ada pun 12 bidang kritis itu meliputi, Perempuan dan Kemiskinan (1), Perempuan dalam Pendidikan dan Pelatihan (2), Perempuan dan Kesehatan (3), Kekerasan terhadap Perempuan (4), Perempuan dalam Situasi Konflik Bersenjata (5), Perempuan dalam Ekonomi (6), Perempuan dalam Kekuasaan dan Pengambilan Keputusan (7), Perempuan dalam Mekanisme Institusional untuk Pemajuan Perempuan (8), HAM Perempuan (9), Perempuan dan Media (10), Perempuan dan Lingkungan Hidup (11), Anak Perempuan (12).

BACA JUGA : Kasus Kekerasan pada Perempuan, Ganjar Minta Kaum Pria Diedukasi

”Dalam Peringatan Hari Ibu tahun ini, kita dapat melihat esensi perjuangan perempuan masih sama, hanya konteksnya yang berbeda. Kalau 92 tahun yang lalu memperjuangkan kemerdekaan, saat ini perjuangan perempuan adalah menjawab tantangan tentang kesenjangan dan ketidakadilan gender, yang masih sangat banyak dialami perempuan,” Kata Gubernur.

Ditambahkan dia, saat ini sudah menunjukkan beberapa keberhasilan, antara lain cukup banyak perempuan yang menduduki jabatan strategis di pemerintahan, legislatif, yudikatif dan jabatan publik, serta managerial lainnya. Selain itu juga, meningkatnya jumlah perempuan yang bisa mengakses pelatihan, pendidikan, dan ekonomi.

Di sisi lain, masih banyak perempuan yang masih dalam kondisi kurang beruntung. Antara lain di garis kemiskinan, sehingga berada pada posisi paling rentan, yaitu dijual suami atau ayahnya, dan dipaksa bekerja.

blank
Siti Atikoh. Foto: humaini

Maju dan Setara
”Momentum Peringatan Hari Ibu ini hendaknya menjadi tonggak perjuangan perempuan dan generasi muda, untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender serta mewujudkan Indonesia masa kini yang lebih maju dan setara,” tukas Ganjar.

Sebelumnya, istri Gubernur Jateng, Siti Atikoh, dalam sambutannya secara virtual menyampaikan, tema peringatan Hari Ibu ke-92 sama dengan tahun lalu, yaitu ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Maju’.

Menurutnya, perempuan yang berdaya itu yakni, memiliki daya ungkit yang besar dalam peningkatan kualitas hidup perempuan. Sehingga harapan terwujudnya SDM yang berkualitas dan berdaya saing, dapat segera terealisasi. Ini merupakan fokus pembangunan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), dan sesuai dengan visi Presiden dalam mewujudkan pembangunan SDM yang unggul.

”Potensi perempuan harus digali dan dioptimalkan dalam pembangunan. Perempuan harus menjadi bagian yang terintegrasi dalam pembangunan, perempuan tidak sebatas menjadi objek,” ungkap Atikoh.

Sebelum acara dilanjutkan dengan talkshow, Gubernur menyerahkan penghargaan berupa Pelaksanaan Terbaik PKK Bangga Kencana Kesehatan untuk kategori kabupaten, kepada Desa Geneng Kabupaten Blora (Terbaik I), Desa Mayong Lor Kabupaten Jepara (Terbaik II), dan Desa Sokaraja Kulon Kabupaten Banyumas (Terbaik III).

Talks Show
Untuk katagori kota, masing-masing Kelurahan Mojo Pasar Kliwon Surakarta (I), Kelurahan Cacaban Magelang (II) dan Kelurahan Kalinyamat Wetan Tegal (III).

Penghargaan juga diberikan kepada Kelompok Usaha Pemberdayaan Perempuan, masing-masing Permata Hebat (Kota Semarang/Juara I), Semangate Puorr (Kabupaten Purbalingga/Juara II) dan Berkah Mulia (Kabupaten Kebumen/Juara III).

Bantuan alat produksi juga diberikan pada Kelompok Usaha Perempuan Desa Gemampir, Kabupaten Klaten, KUP Desa Kedawung Kabupaten Sragen dan KUP Desa Pakuran Kabupaten Kebumen.

Acara diakhiri dengan talks show bertema ‘Perjuangan Perempuan Masa Kini’, dengan pembicara Dr Ani Purwanti SH MHum (Plt Deputi Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP) dan Kalis Mardiasih (penulis dan Gender Equality Campaigner). Sebagai moderator Nadia dari Radio Idola.

Humaini-Riyan