blank
Michael Phelps dari Amerika Serikat berkompetisi dalam babak final cabang olahraga renang gaya bebas 400 meter Olimpiade Rio 2016 di Stadion Olympics Aquatics, Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (07/08/016). Antara

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Perenang kenamaan asal Amerika Serikat Michael Phelps memperkirakan hanya ada kemungkinan kecil pemecahan rekor renang baru di Olimpiade Tokyo tahun depan sebagai dampak gangguan pandemi COVID-19.

Phelps, 35 tahun, meraih 23 medali emas dalam empat Olimpiade dan secara luas dianggap sebagai perenang terhebat sepanjang masa.

Menurutnya, sebagian besar perenang akan menjalani latihan yang dibutuhkan, tetapi mereka berada pada posisi yang sangat tidak menguntungkan karena keterbatasan pelatihan dan penundaan satu tahun Olimpiade.

“Ada atlet di luar sana yang bisa berlatih sesuai keinginan. Mereka berenang sebagaimana harusnya, mereka berkembang. Tapi sayangnya, pengunduran (Olimpiade) satu tahun akan menghasilkan kesulitan yang lebih besar daripada yang dipikirkan semua orang,” kata Phelp seperti dikutip Reuters, Jumat.

“Perenang terbaik akan saling bersaing dan Anda akan melihat beberapa perenang tercepat. Tapi rekor dunia? Saya kira tidak ada. Dengan ditutupnya semua kolam, seseorang harus hampir sempurna selama sisa persiapan untuk menciptakan peluang itu,” katanya.

Sehubungan dengan Olimpiade yang diadakan di tengah pandemi, perenang yang membukukan 39 rekor selama karirnya itu menilai tantangan emosional dalam konteks persaingan di Tokyo pun tak kalah menakutkan.

“Pendekatan mental akan sangat terganggu. Beberapa orang mungkin tidak bisa melupakan itu. Setiap orang bersikeras bahwa kesehatan fisik kita sempurna, tetapi kesehatan fisik dan mental kita harus diperlakukan sama,” kata Phelp yang juga aktif menyuarakan kesehatan mental di kalangan atlet.

Ant/Muha