blank
Petugas BPBD Kabupaten Temanggung, menunjukkan tanah yang longsor yang terjadi pada Selasa (1/12/2020), setelah hujan turun di kawasan itu. Foto: antara

TEMANGGUNG (SUARABARU.ID)– Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Dwi Sukarmei mengatakan, di antara 20 kecamatan yang ada di wilayahnya, ada tiga daerah yang paling rawan menghadapi tanah longsor, yakni Kaloran, Kledung, dan Gemawang.

Hal itu karena sebagian besar wilayah di Kabupaten Temanggung merupakan pegunungan dan perbukitan, yang rawan bencana tanah longsor.

”Sebenarnya hampir semua kecamatan di Temanggung rawan tanah longsor. Tetapi ketiga kecamatan itu yang paling rawan dan sering terjadi tanah longsor,” kata Dwi di Temanggung, Rabu (2/12/2020).

BACA JUGA : Sehari 4 Pasien Meninggal Dunia di Kudus, Operasi Yustisi Kembali Digencarkan

Menurut dia, hampir setiap tahun bencana tanah longsor terjadi di wilayah Kecamatan Kaloran, Kledung, dan Gemawang. ”Berdasarkan data yang ada, tanah longsor di ketiga kecamatan itu, 50 persen terjadi di lahan pertanian. dan 50 persen terjadi di permukiman,” ujarnya.

Dia mengimbau pada warga yang tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor itu, untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan. ”Kenali tanda-tandanya, kewaspadaan semakin ditingkatkan, jangan sampai teledor,” saran dia.

Hujan yang turun pada Selasa (1/12/2020), ungkapnya, menyebabkan tanah longsor di Dusun Pasang, Desa Pegergunung (Kecamatan Pringsurat), Dusun Tleter, Desa Tleter, Dusun Porot, dan Desa Getas di Kecamatan Kaloran. Bencana itu menyebabkan tiga rumah warga rusak ringan, dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Ant-Riyan